Di kawasan Lampung tersebut memang tidak jauh dari lokasi Tebing Batu ada Makam Tua Seykh Aminullah. Maka orang menyebut hutan kawasan itu dengan sebutan hutan kawasan Manulah.
Sarijo mengaku, ia memang agak memaksakan diri saat itu. Karena rombongannya sesama sopir mobil fuso sudah menunggu di daerah Lemong, Kabupaten Pesisir Barat. Salah seorang kawannya minta tolong belikan ban dalam dan ada alat yang memang harus di ganti.
Sarijo sadar dan tau akan keangkeran lewat Tebing Batu. Apalagi di tengah malam di atas jam 12 dinihari. Disitu sering terjadi kecelakaan. Seperti, mobil jatuh terjun bebas ke dalam jurang. Karena, ketinggian jurang tebing Batu itu sangatlah dalam. Yaitu, 100 meter lebih.
"Dulu pernah terjadi orang bawa pengantin dari arah Lampung mau ke Bengkulu. Mobilnya terjun ke dalam jurang, sehingga mengakibatkan meninggal seluruh penumpang di dalam mobil tersebut. Kalau mau lewat Tebing Batu, usahakan jangan di malam hari, usahakan di siang hari," tutur Sarijo.
BACA JUGA:Seluruh Pengguna Kendaraan Bermotor di Bengkulu Wajib Tahu Ini, Polda Pasang 13 Titik Kamera RTMC
Untuk diketahui, jalan raya ini terletak di hutan kawasan perbatasan Lampung-Bengkulu. Memang kondisi jalan menanjak yang tinggi memaksa sopir untuk tetap fokus dalam berkendara.
Kondisi sekitar jalan banyak pohon besar, karena wilayah itu masih hutan kawasan. Jika melintas diwilayah itu, seolah-olah kita berada di pucuk kayu, kiri-kanan jurang dalam 100 meter lebih dan memang lokasinya sudah masuk wilayah Lampung.
Kalau dari perbatasan Bengkulu Lampung sekitar 1 kilometer dari Jembatan Manula yang memang letak perbatasannya di batasi oleh Sungai Manula.(*)