RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Tanjakan Tebing Batu sudah tidak asing lagi dikalangan sopir antar provini. Bahkan, mereka menyimpan cerita misteri dalam melewati jalan yang ada di Provinsi Lampung Barat itu. Cerita ini menyebar begitu saja dan dibuktikan dengan banyaknya kejadian yang menimpa para sopir.
Ini juga pernah dialami warga Bengkulu, Sarijo (55). Sopir Fuso lintas Bengkulu- Jakarta yang tinggal di daerah Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur itu memang sering lewat jalan itu. Pasalnya, kesehariannya memang bekerja sebagai sopir lintas provinsi.
BACA JUGA:Cara Membuat Rebung Kepiting Bakau Khas Kaur , Nikmat Rasanya, Begini Cara Pengolahannya
Sarijo menceritakan pengalamannya melintas diwilayah tersebut kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID . Saat itu, sekitar pertengahan bulan Juni, Sarijo membawa muatan batu bara dari Bengkulu. Ia lewat tanjakan di Tebing Batu, kawasan hutan Lampung Barat menuju Jakarta.
Biasanya, dia menggunakan jasa tarik mobil jika melintasi Tebing Batu tersebut. Namun nahasnya malam itu sekitar jam 2 dinihari, dia memaksakan diri untuk tetap lanjut dengan tancap gas.
BACA JUGA:Misteri Sopir Menabrak Kucing dalam Perjalanan Membawa Sial?
Benar saja, kejadian anehpun mulai terjadi. Tiba-tiba ditengah Tebing Batu dia dikejutkan dengan penampakan seorang kakek-kakek yang berpenampilan serba putih.
Yang anehnya, kakek tersebut kakinya tidak menyentuh tanah. Tapi, berjalan turun Tebing Batu tersebut. Lantaran saat itu Sarijo lagi menyetir Fuso, maka dia tetap tenang berkendara meski rasa cemas, takut dan pertanyaan besar terus menyelimuti.
BACA JUGA:Data Kendaraan Menunggak Masih Ada, Animo Tinggi, Program Pemutihan Pajak Diperpanjang
"Saya berusaha tetap tenang, tetap fokus menginjak gas mobil dengan pelan-pelan sambil membaca ayat kursi, sehingga tanpa terasa dia sudah di atas dan sudah melewati daerah Tebing Batu tersebut," kenang Sarijo.
Saat itu, lanjutnya, dalam hati dia bergumam permisi puyang ( bahasa Kaur) numpang lewat cari nafkah buat anak istri. Kebetulan malam itu ia sendirian. Tidak bawa kernek. Kernek malam itu lagi pulang mampir di rumahnya di Merpas.
BACA JUGA:Cangkir Neron Khas Suku Lembak Dan Cerita Sejarahnya