RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Bengkulu warning para pedagang yang tergabung dalam rumah pangan kita (RPK) agar tidak menjual beras bulog diatas harga eceran tetap atau HET.
Saat ini harga beras dipasaran sudah naik karena kemarau tiga bulan menyebabkan lahan persawahan menjadi kering. Hal itu juga menyebabkan beras berkurang, akibatnya harga beras melonjak tinggi.
Pj Sekda Provinsi Bengkulu Nandar Munadi menjelaskan bahwa ada penyesuaian harga beras dengan menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 11.500 per kilogram, terutama jika dibandingkan dengan harga pada bulan Agustus. Maka dia menegaskan bahwa pengecer RPK tidak boleh menjual beras di atas harga tersebut.
BACA JUGA:Warga Kesulitan Beras, Kabupaten Kaur Launching Bantuan Pangan untuk 192 Desa
“Kalau untuk yang bekerjasama dengan bulog, selama ini mereka mengatakan menjual sesuai dengan HET, sedangkan harga beras diatas 11,500 ribu itu, merupakan penjual yang merupakan Masyarakat umum,” ungkapnya
Untuk mengatasi situasi ini Pemerintah Provinsi Bengkulu mengambil Langkah-langka untuk menjaga pasokan dan haraga beras di wilayah Bengkulu tetap stabil, salah satunya pihaknya melakukan rapat bersama Rumah Pangan Kita (RPK) atau pengecer Beras Bulog di Provinsi Bengkulu.
PJ Sekdaprov Bengkulu Nandar Munadi, menindaklanjuti instruksi Gubernur Bengkulu beberapa pihaknya mengumpulkan para RPK untuk rapat bersama membahas pendistribusian beras dan membahas harga eceran tertinggi (HET). rapat ini diselenggarakan pada Kamis (21/9) di Gedung Pola Kantor Gubernur.
“menindak lanjuti instruksi bapak Gubernur untuk mengumpulkan para pengecer beras yang bekerja sama dengan bulog,” sampainya
Kemudian dia mengatakan untuk menjaga harga beras tetap stabil, pihaknya mengintruksikan melalui Bulog agar para RPK mendistribusikan beras yang, jangan sampai beras tersebut disambut untuk memanfaatkan situasi agar mendapatkan keuntungan yang tinggi. Untuk menjaga hal ini satgas pangan yang didalamnya tergabung pihak Polda Bengkulu akan melakukan operasi pasar.