“Siapa namamu raksasa?” tanya sang Peri.
“Tidak. Aku bukan raksasa. Aku Nandak. Aku adalah manusia.”
“Kenapa kamu disini? Matahari bahkan belum berniat menunjukkan dirinya, para raksasa biasanya tidak tidur di bawah sini, bahkan di siang hari.”
BACA JUGA:Cara Agar Baterai Laptop Tidak Cepat Panas dan Tidak Cepat Habis
“Ayahku mengusirku dari rumah. Tubuhku sangat lemah. Aku sudah tidak sanggup berjalan lagi, jadi aku memutuskan untuk beristirahat.”
“Mengapa dia melakukan itu? Aku tau, apa itu ayah raksasa yang memiliki banyak keriput di wajahnya dan berambut putih?” tanya Peri Berin.
“Dia tidak menginginkanku. Dia menginginkan anak laki-laki yang bisa membantunya mencari uang. Sedangkan aku yang anak perempuan lemah yang tidak bisa melakukan apa-apa,” jelas Nandak sambil menundukkan kepalanya sedih.
“Kamu ingin mendengar sebuah cerita tentang anak perempuan dan ayah?” tanya Peri Berin lalu duduk di Pundak Nandak. Nandak kemudian mengangguk. Mengiyakan tawaran Sang Peri.
“Dulu aku pernah kabur dari pohon ini, aku terbang jauh. Lalu aku tertangkap oleh seorang raksasa tua. Dia adalah seorang ayah. Dia mengurungku lama di rumahnya. Dia memasukkanku kedalam sebuah toples,” saat Peri Berin bercerita kunang-kunang menghampiri mereka, membuat suasana yang tadinya gelap mencekam kini menjadi lebih menyenangkan dan indah.
“Raksasa tua itu punya seorang raksasa perempuan yang lebih kecil dari pada tubuhnya. Raksasa kecil itu persis sepertimu. Raksasa tua bilang bahwa dia adalah seorang ayah dan raksasa kecil adalah anaknya. Dia sangat kesepian karena anaknya adalah seorang perempuan. Tidak ada teman untuknya saat dia ingin memancing. Teman saat dia sedang menggarap sawah. Dan tidak ada teman saat dia berburu di hutan. Anak perempuan tidak bisa diajak membicarakan cara berburu yang lebih baik agar menangkap rusa atau ayam huatan lebih banyak. Raksasa tua selalu bilang bahwa dia iri dengan istrinya yang memiliki teman untuk membicarakan masakan yang lezat.''
Apakah aku boleh bertanya? Apakah tugas anak perempuan sebenarnya? Kalau yang dibicarakan raksasa tua itu benar, maka apakah anak perempuan itu tidak berguna?” tanya Peri Berin tiba-tiba penasaran.