Cerpen: Ayo Coba jadi Wahyu

Minggu 01-10-2023,08:00 WIB
Reporter : Fahmi
Editor : Yar Azza

Karya : Siti Mutmainah

Pelajar :  Siswi  SMA Negeri 6 Bengkulu Selatan

 

RADARBENGKULU - Hari pertama anak-anak memasuki tahun pertama mereka belajar disekolah dasar. Pagi dengan seribu satu drama dari ruang kelas 1. Banyak dari mereka yang menangis karena takut ditinggal ibunya dibangku kelas.

Ada yang senang duduk dengan teman baru dan memulai banyak cerita. Ada juga yang semangat belajar menanyakan banyak hal kepada ibu guru. Sehingga kelas 1 tersebut dipenuhi dengan suara-suara yang mampu merusak telinga.

BACA JUGA:SENJA YANG HILANG

 

Dari sekian banyaknya mulut yang berbicara, hanya satu bangku yang tidak memiliki kebisingan. Mulut anak laki-laki dibangku tersebut ditutup rapat-rapat.

Matanya sendari tadi tak berpaling dari jendela yang menampakkan wajah ibunya yang sedang sibuk melambai- lambaikan tangan.

 

Dia duduk dengan tenang. Seolah tak terganggu dengan 1001 suara disekitarnya. Dia terlalu tenang hingga menarik perhatian guru yang tengah sibuk menenangkan murid yang berguling-guling dilantai sambil menangis sebab ditinggal sang ibu.

"Kenapa diam? Namanya siapa nak?" Ibu guru memulai pembicaraan. Namun, anak itu tetap tak berkutik. Dia seperti tidak mendengar.

 

"Nak? Namanya siapa?" Ibu guru mengulangi pertanyaanya sambil menyentuh bahu anak itu. Dia terkejut.

"Aaa aaa eee!" Anak itu menunjuk bibir dan telinganya lalu melambaikan tanganya. Dia tak bisa mendengar dan berbicara, mungkin itu maksudnya.

Kategori :