BACA JUGA:Putih Telur Bisa Sehatkan Rambut ? Simak Penjelasannya
Semua telah memperkenalkan diri, sekarang tinggal Wahyu. Ibu guru meraih tangan Wahyu, lalu menariknya kedepan kelas. Wahyu yang tidak memahami situasi apa yang terjadi, hanya menuruti langkah ibu guru dengan pasrah.
"Perkenalkan,namanya Wahyu. Wahyu tidak bisa mendengar dan berbicara. Kalau teman-teman ingin bermain dengan Wahyu, bisa menggunakan bahasa isyarat atau gerakan tubuh yaa," ujar bu guru.
Semua murid hanya diam.Tidak memberi respon sedikitpun untuk perkenalan Wahyu yang diwakilkan ibu guru. Sudah jelas mereka tidak bisa memahaminya.
"Aaaaa aaa," ujar Wahyu sambil melambaikan tangannnya sambil tersenyum lebar.
Sesi perkenalan telah usai, saatnya istirahat. Ibu guru tetap berada didalam kelas untuk mengawasi semua murid-murid hiperaktifnya.
"Wahyu makan? " Ibu guru menunjuk Wahyu. Lalu melakukan gerakan menyuap sebagai isyarat agar pertanyaannya dipahami oleh Wahyu.
"Aaaa aaa," Wahyu mengangguk dengan senyuman. Tangan Wahyu meraih tasnya. Lalu mengeluarkan sekotak bekal.
Bekal itu berisi sayur tumis yang terlihat menyeramkan bagi anak-anak biasanya, tapi raut wajah Wahyu menunjukan ia menyukainya.
Wahyu memakan makanannya dengan tenang,."Aaa eee." Ia menunjuk makanannya, lalu mengacungkan jari jempolnya.
"Iya, makan yang banyak," Ibu guru mengangguk sambil mengelus kepala Wahyu.