RADAR BENGKULU - Tempat pengungsian terbesar di Jabalia Gaza Utara ternyata tidak luput dari aksi bombardir tentara Israel. Tempat pengungsian jabalia ini menampung ribuan pengungsi termasuk tim medis.
Dampak dari aksi tentara Israel itu, dilaporkan puluhan orang meninggal dunia, dan ratusan orang mengalami luka parah. Dilansir dari Jazeera, Israel yakin serangan itu telah membunuh sejumlah pasukan hamas dan merusak infrastruktur Hamas yang disembunyikan dibawah tanah yang ada didalam tempat pengungsian itu.
Dilansir dari rekaman video AFP yang dikutip sejumlah media, memperlihatkan para sukarelawan dan para petugas mendapati ada sekira 47 jasad ditemukan dibawa reruntuhan bangunan yang dijadikan tempat pengungsian.
BACA JUGA:Dampak Perang Israel-Palestina, Bangunan Sekolah jadi Tempat Pengungsian, KBM Lumpuh Total
Tempat pengungsia terbesar itu berada di Jabalia Utara Gaza. Sejalan dengan tentara Israel yang bombardir tempat pengungsian, berdampak pada hancurnya sejumlah rumah penduduk disekitarnya.
Hasil penelusuran redaksi, tempat pengungsian Jabalia ini memiliki luas sekira 1,4 kilo persegi dan menjadi tempat berlindung warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.
BACA JUGA:Ini Kumpulan Doa Untuk Palestina di Gaza dan Doa Untuk Yahudi yang Zalim
Sementara itu dari pihak israel mengaku memborbardir tempat pengungsian jabalia karena untuk menghancurkan Hamas. Mereka meyakini ada sesuatu dibawah tempat pengungsian itu yang bisa mensuport kebutuhan tentara Hamas.
Perang Israel dan kelompok hamas, Palestina pecah sejak 7 Oktober 2023. Saat itu pasukan Hamas berhasil menembus pertahanan tentara israel dengan serangan yang diberi nama badai aqso. Pasca itu, israel melakukan serangan balasan hingga hari ini belum juga selesai, bahkan tentara Israel sudah melakukan aksi penyerangan ke kamp atau tempat pengungsian warga sipil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News