Meski pun demikian rakyatnya selalu hidup dalam rasa ketakutan. Sebab dimana - mana terjadi kericuhan yang disebabkan oleh golongan kaya dan punya kuasa. Mereka sangat senang menindas bangsanya sendiri. Apalagi raja namrudz memang sangat cuek dengan keadaan penduduk miskin yang tertindas. Sehingga menjamur perbudakan dijalan nabi Ibrahim AS.
BACA JUGA:Kisah Nabi Yakub Perang Melawan Raja Saljam
Tidak hanya itu, raja Namrudz mengaku dirinya sebagai tuhan. Untuk itu semua penduduk harus patuh dan mendengar semua perintah Namrudz. Kondisi ini berlarut sangat lama, sehingga penduduk Babilon hidup dalam kebodohan. Mereka tidak pernah berpikir dengan akalnya sendiri, semua yang penduduk lakukan selalu atas perintah raja.
Raja Namrudz mempunyai kesukaan membuat patung-partung dari batu. Kemudian batu itu disembah dengan segenap jiwa raga. Raja Namrudz juga mengumumkan ke penduduknya bahwa patung batu yang dibuat itu adalah perwujudan tuhan yang harus disembah. Bagi penduduk yang tidak mau menyembah patung itu akan dihukum sangat berat.
Celakanya, sang pembuat patung dari baru untuk raja Namrudz adalah ayah nabi Ibrahim AS bernama Azar alias Tarikh. Sehingga secara tidak langsung ayah nabi Ibrahim AS masuk dalam dosa besar menyekutukan Allah SWT. Jika raja Namrudz tidak memesan, ayah ibrahim tetap membuat patung dan dijajakan ke raja agar tertarik untuk membelinya. (bersambung)