BACA JUGA:Lima Unit RTLH di Desa Suro Muncar Direnovasi
Yudi menjelaskan bahwa pelaksanaan program bedah rumah ini akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota masing-masing, yang memiliki Surat keputusan Wilayah Daerah Kumuh. Maka dari itu tidak semua Kabupaten kota yang ada di Provinsi Bengkulu mendapatkan program tersebut.
"Hingga saat ini, sudah ada lima kabupaten/kota yang mengajukan program bedah rumah ini, seperti Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Kota Bengkulu, dan Rejang Lebong. Ini sesuai dengan SK kumuh," ungkap Yudi.
Dalam upaya mewujudkan rumah layak huni, maka untuk desain rumah ditentukan oleh penerima bantuan. Namun demikian pemerintah provinsi akan tetap mendampingi proses pembangunan untuk memastikan keberhasilan program ini.
"Harapan kita, program bedah rumah ini dapat membantu masyarakat tidak mampu untuk memiliki rumah yang layak huni. Kita berharap renovasi rumah dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberikan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi mereka yang membutuhkan," tutup Yudi.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Herwin Suberhani, mengungkapkan pentingnya menjadikan program bedah rumah sebagai solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Bengkulu ini menegaskan bahwa program tersebut harus dilaksanakan dengan tepat sasaran guna memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat.
"Kami meyakini bahwa program bedah rumah adalah langkah positif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, penting bagi kita semua untuk memastikan bahwa bantuan ini benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkannya, jangan tebang pilih untuk memberikan bantuan Bedah rumah ini" ujarnya.
Melihat kondisi di lapangan, masih terjadinya penerima bantuan bawah Rumah tersebut tidak tepat saran. Herwin menyampaikan bahwa kerjasama antara pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Pemerintah Kabupaten sangat krusial. Untuk memastikan siapa saja warga yang memang kayak mendapatkan.
Menurutnya bawah saat ini masyarakat Provinsi Bengkulu Khusus Kabupaten Kaur masih banyak warga yang menghuni rumah tak layak bunyi, seperti lantai yang masih tanah dan atap rumah yang bocor serta dinding rumah yang masih menggunakan papan kayu dan pelupuh Bambu.