Lalu sambil menyeka air mata, remaja tersebut mengaku hanya menggunakan sepeda motor temannya. Dia pulang setelah begadang. Ia pun mengaku ingin mengganti knalpotnya.
Karena bocah itu menangis, polisi menyuruh remaja itu duduk dengan kepala tertunduk.
Polisi kemudian menghampirinya lagi dan menanyakan identitas remaja tersebut. “Kenapa menangis, siapa namamu?” tanya polisi.
Remaja itu lalu menyebut namanya Ikmal. Selanjutnya, polisi fokus pada tangan remaja yang ternyata memiliki tato namanya.
“Namanya Ikmal, berdasarkan tato di tangannya,” kata polisi sambil menunjuk tato remaja tersebut.
Polisi kemudian mengisyaratkan bahwa remaja tersebut memiliki tato namun menangis saat dihadang polisi.
“Apa gunanya menangis kalau ditato, malu lah dengan tato,” kata petugas polisi itu dengan sinis.
Selain itu, polisi juga mengungkap remaja yang dihukum masih berusia 14 tahun.