BACA JUGA:5 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Liburan Bersama Anak - Anak di Musim Hujan
BACA JUGA:5 Tips Parenting Anak Tanpa Kekerasan Untuk Membentuk Kepribadian Positif
2. Biarkan anak mengekspresikan emosinya
Anak laki-laki seringkali disarankan untuk menahan air mata dan menelan amarahnya, sedangkan anak perempuan diperbolehkan untuk mengekspresikan emosinya dengan lebih bebas.
Sebaiknya saat anak Anda sedang marah, biarkan ia mengekspresikan emosi tersebut selama ia tidak bertindak destruktif atau lepas kendali.
Kemudian, setelah anak Anda dapat mengendalikan emosinya, Anda dapat berbicara dengannya tentang apa yang dia rasakan dan alasannya.
Bantu anak mengidentifikasi emosinya, apakah itu frustrasi, kesedihan, atau kemarahan.
3. Memberikan kasih sayang fisik yang cukup kepada anak
Penelitian menunjukkan bahwa orang tua memiliki lebih sedikit kontak fisik dengan anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, dimulai sejak masa kanak-kanak.
Saat anak laki-laki beranjak dewasa, mereka cenderung menghindari pelukan orang tua, terutama saat ada teman.
Sekalipun mereka tampaknya tidak menginginkannya, mereka tetap membutuhkan.
4. Pastikan anak Anda dapat mengendalikan energinya
Anak laki-laki cenderung memiliki banyak energi, yang dapat terpendam jika mereka tidak memiliki cukup kesempatan untuk berlari, memanjat, dan melepaskan sedikit energi.
Ingatlah untuk mengingatkan anak-anak Anda bahwa ada waktu dan tempat, seperti di ruang kelas, ketika mereka perlu mengendalikan energi mereka.