Dengan data di atas, Afrimadona memprediksi peluang Prabowo-Gibran menang sekali putaran terbuka lebar, namun masih tidak menutup kemungkinan pilpres juga dapat berlanjut menjadi dua putaran.
“Sebenarnya data kita masih menunjukkan bahwa rentang kepercayaan untuk elektabilitas paslon 2 itu mungkin masih berkisar antara 48 persen sampai 56 persen. Nah karena itu, kemudian probabilitas paslon 2 untuk dapat suara real 48 nanti di hari H itu juga masih memungkinkan,” ucapnya.
“Sehingga yang ingin saya katakan adalah data kita memang memperlihatkan peluang untuk satu putaran itu makin besar tapi peluang dua putaran itu juga masih ada itu kira-kira,” tambahnya.
Lanjut Afrimadona menuturkan berdasarkan sebaran wilayah pulau, tren dukungan terhadap Prabowo-Gibran juga naik dan lebih unggul dari pasangan lain.
Dibandingkan survei bulan Januari, terdapat peningkatan dukungan pemilih di wilayah Sumatera dan Pulau Jawa bagian barat (Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat), masing-masing 2 hingga 4 persen.
“Peningkatan dukungan paling besar berasal dari pemilih di Pulau Jawa bagian Tengah dan Timur yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, di mana angkanya kini telah mencapai 53,3 persen, dari sebelumnya 45,4 persen. Selain itu, kenaikan keterpilihan juga terdapat di Indonesia Timur,” urainya.
“Di wilayah ini dukungan pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga meningkat, dari sebelumnya 46,3 persen dan kini 59,1 persen,” sambungnya.
Hal sebaliknya terjadi kepada paslon Ganjar-Mahfud, Afrimadona mengatakan masih berdasarkan sebaran wilayah pulau, tidak terdapat perubahan dukungan yang signifikan untuk pasangan Ganjar-Mahfud.
“Kalaupun terdapat penambahan atau pengurangan dukungan, angkanya masih dalam rentang margin error, kecuali di Pulau Jawa bagian Tengah dan Timur. Di wilayah ini, dukungan pada Ganjar Prabowo-Mahfud MD berkurang dari survei sebelumnya sebesar 35,4 persen, kini menjadi 28,9 persen,” ucapnya.