RADAR BENGKULU - Isu Pemilihan Walikota Bengkulu semakin meruncing, menjadi bahan pembicaraan hangat di tengah masyarakat Kota Bengkulu.
Beberapa nama tokoh politik mulai bermunculan dan diperkirakan berpengaruh dalam Pilwakot Bengkulu 2024.
Nama bakal calon walikota tahun 2024 yang mulai ramai diperbincangkan antara lain Senator Provinsi Bengkulu Ahmad Kanedi, Bambang Hermanto, Arioyono Gumay, Nuzuludin, Sumardi, Dempo Xler, Emilia Puspita, Reni Heryanti, Sudisman, Irman Sawiran, pj walikota Arif Gunadi, hingga Syafriandi saat ini Kepala Dinas DKP Provinsi Bengkulu.
Selain itu, peran serta partai politik juga tidak bisa diabaikan. Terutama perolehan suara yang besar dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai ini memiliki tokoh-tokoh potensial seperti Mantan Wakil Walikota Bengkulu, Dedi Wahyudi, Dewi Coryati, Herimanto, Kopli, Hj Mardiyanti dan anggota DPRD Kota Bengkulu Dedi Yanto yang mungkin turut serta dalam persaingan politik mendatang.
BACA JUGA:Tambahan 4 Suara Sah Menentukan PPP Pimpin DPRD Bengkulu Tengah
Sejumlah tokoh kuat diperkirakan akan turut serta dalam pertarungan merebut kursi kepala daerah, menciptakan dinamika politik yang menarik.
Komentar yang mencuat dari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu, Rayyendra Pirasad mengenai sistem pencalonan calon kepala daerah menarik perhatian.
Memasuki tahapan Pemilukada yang dimulai sejak Januari 2024, Rayyendra menekankan bahwa ada dua jalur untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Yaitu, melalui partai politik dan jalur perorangan.
"Kita ketahui, untuk pencalonan menjadi kepala daerah ini ada dua jalur, perorangan dan parpol," jelas Rayyendra, Sabtu, kemarin.
BACA JUGA:Tambahan 4 Suara Sah Menentukan PPP Pimpin DPRD Bengkulu Tengah
BACA JUGA: Pleno Rekapitulasi di Provinsi Bengkulu Prabowo-Gibran Unggul, Saksi Capres Anies dan Ganjar Menolak
Rayyendra menjelaskan, dalam mekanisme pencalonan menggunakan partai politik, parpol harus memenuhi persentase tertentu dari jumlah kursi DPRD Kota Bengkulu. Yakni sebesar 20 persen.