RADAR BENGKULU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pembendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu meminta seluruh Pemerintah Desa (Pemdes) untuk segera mencairkan Dana Desa (DD) mengingat tingginya inflasi di daerah yang telah mencapai 3,68 persen.
Hingga saat ini, dari total pagu dana desa sebesar Rp 1,05 triliun, baru sekitar Rp 148 miliar atau 13 persen yang tersalurkan.
Menurut Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya, momen Ramadan dan Idul Fitri seharusnya dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemanfaatan DD.
"Ini kami dorong agar segera direalisasikan," ujarnya.
Bayu menyatakan bahwa saat ini terdapat tiga Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten yang belum menyalurkan dana desanya untuk tahap pertama.
Meskipun tenggat waktu pencairan dana desa tahap pertama adalah 15 Juni, Bayu meminta agar semua Pemdes menarik dana pada bulan Maret ini.
"Sebelum lebaran ini, jika memungkinkan di bulan Maret, segera dieksekusi," tambah Bayu.
BACA JUGA:Menteri Desa Larang Penggunaan Dana Desa Untuk Pembangunan Kantor
Ia menjelaskan bahwa pencairan DD tahun ini lebih sederhana dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya dilakukan dalam dua tahap untuk menghindari kebingungan dalam pencairan.
Begitu juga dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD, yang hanya mencakup 25 persen.
"Syaratnya lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya. Kami berharap semua desa dapat mencairkan tahap pertama sebelum lebaran," ucapnya.
BACA JUGA:Kisah Pasutri Kanibal 18 Tahun Menjual Roti Isi Daging Manusia Terungkap
BACA JUGA:Kasus Mayat Dalam Septictank di desa Miyakoji Fukushima Jepang Hingga Kini Belum Terungkap
Bayu menegaskan bahwa pencairan dana desa dapat membantu merespons dan menekan inflasi.