BACA JUGA:Pendaftaran Pemilihan Duta HIV AIDS 2021 Dibuka
Selanjutnya, pihak Dinkes juga menyarankan untuk selalu menggunakan kondom saat melakukan hubungan.
Untuk jangka panjang, pihaknya juga melakukan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) kepada anak kelas 5 dan 6 SD.
Lalu, melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada populasi kunci seperti Laki-laki Suka Laki-laki (LSL), Ibu hamil, wanita pekerja seks (WPS), masyarakat yang pengguna dari WPS itu dengan mendatangi tempat praktik WPS itu.
"Selanjutnya juga surveilans dengan cara skrining," ujarnya.
Saat ditemukan ada yang positif, maka setiap 6 bulan sekali dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Untuk penataan pengobatannya dilakukan seumur hidup. Setiap 6 bulan dilakukan pemeriksaan didampingi oleh yayasan tadi agar dia tidak menularkan kepada orang lain.
"Apakah tetap berkembang atau konstan. Yang jelas tidak mungkin hilang. Artinya, virus ini akan ada seumur hidup," ucapnya.
BACA JUGA:Harga Toyota Rush Bekas Menjelang Bulan Puasa Turun Murah, Berikut Daftar Lengkapnya
Dengan cara melakukan edukasi kepada penderita, mendampingi agar penderita tetap hidup produktif dan tidak menyebarkan atau menularkan virus HIV itu serta memperpanjang angka harapan hidupnya.
Ia menuturkan, kebanyakan HIV menular melalui hubungan seksual di luar pernikahan. Yang biasanya hubungan seksual tersebut dilakukan kepada lebih dari satu orang.
"Maka, hindarilah hubungan di luar pernikahan ini," ucapnya.
Selanjutnya, Ruslian juga mengimbau untuk tidak menggunakan narkoba. Karena, narkoba yang biasanya menggunakan oral/pil.
Saat ini meningkat ke narkoba suntik. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak men-stigma penderita HIV yang ada di lingkungannya.
"Apalagi sampai dikucilkan. Tetap memberikan semangat. Apalagi dia tertular bukan karena perilaku dia, seperti tertular suaminya atau ketidak kesengajaan lain. Sehingga tidak ada lagi stigma buruk tentang penderita HIV," demikian Ruslian