Gawat, Setiap Tahun Kasus HIV di Provinsi Bengkulu Meningkat, Sudah 8 Penderita Meninggal Dunia Selama 2024

Gawat, Setiap Tahun Kasus HIV di Provinsi Bengkulu Meningkat, Sudah 8 Penderita Meninggal Dunia Selama 2024

Penderita HIV di Bengkulu Meningkat 100 Kasus Setiap Tahun, 8 Penderita HIV Meninggal Sepanjang 2024-poto tozax-

RADAR BENGKULU – Setiap tahun penderita HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu selalu mengalami peningkatan.

Bahkan beberapa tahun terakhir ini peningkatan pederita penyakait HIV AIDS mencapai 100 penderita setiap tahunnya. Angka peningkatan ini sangat memperhatinkan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM., M.Si.

"Setiap tahunnya selalu ditemukan di atas 100 penderita baru. Kasus HIV ini secara kumulatif selalu bertambah," terang Ruslian, Minggu 24 Maret 2024.

Ditambahkan Ruslian, sepanjang tahun 2021 sampai tahun 20223 di provinsi Bengkulu terdata ada 1,309 penderita HIV AID .

Bahkan dari kasus tersebut sudah ada yang meninggal dunia. Hingga Februari 2024 ini, pihak Dinkes Provinsi Bengkulu mencatat sudah ada 8 kasus baru yang ditemukan meninggal dunia pada tahun 2024.

"Untuk yang tahun 2024 ini, dari 8 itu kita baru tahu kumulatifnya. Belum tahu wilayah penyebarannya," terang Ruslian.

BACA JUGA:Reses Ketua DPRD Kota Bengkulu Suprianto, Warga Butuh Perbaikan Infrastruktur dan Lampu Penerangan Jalan

BACA JUGA:5 Manfaat Tanaman Lidah Buaya Untuk Kesehatan, Bisa Membantu Penderita HIV

Lebih lanjut dijelaskan , pada tahun 2023 ditemukan 202 kasus. Sedangkan untuk penyebaran kasus diantaranya Bengkulu Selatan 10 kasus, Kepahiang 4 kasus, Kota Bengkulu 152 kasus. Selanjutnya, Lebong 1 kasus, Mukomuko 2 kasus, Rejang Lebong 33.

"Untuk yang tahun 2024 ini, dari 8 itu kita baru tahu kumulatifnya. Belum tahu wilayah penyebarannya," terang Ruslian.

Untuk wilayah penyebaran terbanyak, dijelaskan Ruslian memang di Kota Bengkulu yang terbanyak.

Kemudian disusul oleh Kabupaten Rejang Lebong. Untuk mengantisipasi salah satu virus yang sangat ditakuti ini, yakni dengan melakukan penjaringan atau skrining untuk menemukan kasus HIV dengan mendatangi populasi kunci atau potensi tempat penyebarannya. 

"Tidak hanya dari internal Dinkes. Kami juga bekerjasama dengan yayasan yang bergerak dibidang pencegahan HIV/AIDS yaitu Yayasan Pesona," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: