Krisis adalah Kata yang Tepat untuk Hari Bumi Tahun 2024

Senin 22-04-2024,22:03 WIB
Reporter : tim redaksi
Editor : Syariah muhammadin

 

RADAR BENGKULU - Peringatan Hari Bumi Sedunia di Provinsi Bengkulu diperingati oleh Mahasiswa, Pelajar, Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Masyarakat Sipil yang tergabung dalam Aliansi Peduli Bumi Rafflesia di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu dengan melakukan Aksi damai pada 22 April 2024.

Cimbyo Layas Ketaren, Manager Kampanye Anti Tambang Kanopi Hijau Indonesia menyampaikan Peringatan Hari Bumi menjadi momentum yang tepat untuk menyuarakan berbagai permasalahan lingkungan yang ada di Provinsi Bengkulu. 

“Pangkal dari permasalahan di Provinsi Bengkulu adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat dan lingkungan, hal inilah yang harus dibenahi” Ujar Cimbyo

BACA JUGA:Aliansi Peduli Bumi Rafflesia Tuntut Pemerintah Provinsi Bengkulu Lebih Pro Lingkungan

BACA JUGA:Ilmuan : Asteroid Bennu Berpotensi Bahaya Mengandung Mineral yang Tidak Terlihat di Bumi

Cimbyo juga menambahkan secara global peringatan Hari Bumi mengangkat isu sampah plastik.

Indonesia menjadi urutan ke 5 negara penyumbang sampah plastik terbesar ke laut sebanyak 9,13 juta ton.

Sampah plastik ikut menjadi penyebab berbagai masalah lingkungan termasuk pencemaran dan kerusakan ekosistem di bumi.

“Dalam aksi damai ini, masa aksi mendorong penghentian penggunaan plastik sekali pakai melalui sisi kebijakan Pemerintah Daerah, selain itu masa aksi juga menyuarakan agar penggunaan energi fossil segera beralih ke energi bersih yang adil dan berkelanjutan, masa aksi juga menolak pengesahan RTRW Provinsi Bengkulu karena dinilai hanya mengakomodir kepentingan investor, serta menyuarakan hak-hak masyarakat adat Provinsi Bengkulu yang masih belum dirasakan” Ujar Cimbyo

BACA JUGA:Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Bengkulu Mesti Berlanjut, Ini Upaya Pemerintah

BACA JUGA:Satgas PASTI Blokir 585 Aplikasi Pinjaman Online Ilegal dan Pinpri, Masyarakat Diimbau Waspada

Ridhoan P Hutasuhut, Presiden Mahasiswa BEM KBM Universitas Bengkulu yang juga hadir dalam aksi menyampaikan dalam momentum Hari Bumi tahun ini kami menyampaikan keresahan masyarakat dari sabang sampai marauke, bahwa bumi nusantara bumi nenek moyang kita telah digerogoti dan dikeruk habis oleh orang yang tidak bertanggung jawab, perusahaan merajalela, tambang semakin luas. 

 

“Kami mengutuk anggota DPR RI dalam menyikapi kebijakan yang ada, dengan aksi ini kami menuntut DPRD Provinsi Bengkulu untuk membentuk kebijakan yang adil untuk rakyat dan lingkungan,” kata Ridhoan.

Kategori :