Disperindag Provinsi Bengkulu Jelaskan Penyebab Harga Beras SPHP Naik

Sabtu 25-05-2024,00:17 WIB
Reporter : Windi
Editor : Syariah muhammadin

RADAR BENGKULU – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu Forita menjelaskan bahwa kenaikan harga beras SPHP dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk gagal panen di sejumlah daerah akibat bencana seperti banjir.

Kondisi ini menyebabkan pasokan beras berkurang, namun Forita memastikan stok beras di Bengkulu masih dalam keadaan aman.

BACA JUGA:7 Karya Seni Tertua di Dunia, Ada yang Berasal dari Indonesia

BACA JUGA:4 Monitor Gaming Terbaik 2024: Monitor Gaming Yang Akan Membuatmu Terkagum-kagum

"Dibeberapa daerah banyak musibah banjir dan ada gagal panen. Tapi Insyaallah stok kita aman," lanjutnya.

Sejak 1 Mei 2024, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami kenaikan.

Harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP di bengkulu kini berada di angka Rp 13.100 per kilogram, meningkat dari harga sebelumnya yang sebesar Rp 11.500 per kilogram. 

Kenaikan ini diumumkan dalam surat Badan Pangan Nasional Nomor 142/TS/02.02/4/2024 tertanggal 29 April 2024 tentang Penugasan SPHP tahun 2024.

Forita Ramadhani Wati, menyatakan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga, pihaknya memastikan kebutuhan masyarakat akan tetap stabil dan tercukupi dengan baik.

"Kita akan terus memonitor bersama Bulog sebagai pengendali terhadap distributor dibeberapa tempat yang ada di kabupaten maupun Kota Bengkulu. Insyaallah, untuk stok persediaan kita aman," ujar Forita.

BACA JUGA:Cie, Setelah Ditegur Bupati Seluma, Dinas Ketahanan Pangan Gelar OP Beras Murah

BACA JUGA:Sudah Banyak Kemajuan Diraih, Potong Tumpeng Warnai Syukuran Hari Ulang Tahun Seluma ke - 21

Lebih jauh, Forita mengungkapkan bahwa dengan adanya kenaikan HET beras SPHP, perlu dilakukan berbagai langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga lebih lanjut.

Ia menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga demi memastikan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi dengan baik.

"Kita upayakan kenaikan harga ini agar tidak melonjak naik lagi. Dan untuk Provinsi Bengkulu sendiri, saat ini kenaikannya masih dianggap normal," jelas Forita.

Kategori :