Mengaktualisasikan Nilai Pelaksanaan Ibadah Haji dan Kurban

Senin 17-06-2024,00:20 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

Hari ini adalah hari yang mulia, bukan hanya bagi kita umat Islam, tetapi juga bagi manusia dan kemanusiaan. Melalui Ibadah Haji dan kurban, Allah SWT ingin mengingatkan kita akan esensi hidup dan kehidupan. 

 

Ada dua peristiwa penting yang tidak bisa lepas dari Hari Raya Idul Adha. Kedua peristiwa tersebut adalah ibadah haji dan kurban. Ibadah haji dan kurban, menyimpan rangkaian kisah yang sarat dengan pesan nilai-nilai luhur, yang in shaa Allah sangat relevan untuk kita terapkan di masa sekarang. 

Maka, sehubungan hal tersebut, mari kita gunakan kesempatan di pagi yang mulia dan penuh keberkahan ini untuk bersama-sama bertafakkur, bertadabbur dan menghayati nilai-nilai luhur dari pelaksanaan ibadah haji dan kurban tersebut.

 

Esensi nilai tersebut merupakan pedoman dan menjadi daya pendorong dalam hidup seseorang maupun kelompok dan nilai itu terwujud di dalam pola tingkah laku, pola sikap, dan pola berpikir, yang pada gilirannya akan membentuk inti kebudayaan dan karakter dalam masyarakat.

Inilah yang kemudian mendasari bahwa nilai sangat berperan penting dalam proses perubahan sosial dan kepribadian bagi umat Islam khususnya.

 

Hadirin kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia.

Pada tanggal 9 Dzul Hijah saudara kita di Tanah Suci yang sedang melaksanakan ibadah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah sebagai puncak dari rangkaian ibadah haji dan bagi kita yang belum berkesempatan untuk berhaji tidak perlu bersedih.

Karena ada pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada kita. Yaitu puasa sunah Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Dan keutaman pusa Arafah tersebut sesui dengan sabda Rasullah SAW yang artinya,  “Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim No. 1162).

 

Kemudian pada hari raya Idul Adha ini, selain kita disunahkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Bagi kita yang mempunyai kemampuan agar dapat berkurban untuk menapak tilas syari’at nabi Ibrahim yang kemudian dilanjutkan dalam syari’at Islam.

Sesui dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Kautsar Ayat 1-3 yang artinya: “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat. Karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus dari rahmatnya Allah.”

 

Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat Idul Adha Rohimakumullah.

Kategori :