Pembebasan Dosa dan Miniatur Padang Mahsyar

Senin 17-06-2024,00:08 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

 

Rasulullah bersabda yang artinya :” "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada amal dan hati kalian." ( HR. Ibu Majah). 

 

'Arafah Mengenang Pengorbanan Nabi Ibrahim AS

Sebagian ulama memahami  bahwa ‘Arafah berarti mengetahui atau yakin (ma’rifah). Istilah tersebut dikaitkan dengan  peristiwa Nabi Ibrahim  AS yang diperintahkan oleh Allah SWT agar menyembelih anaknya Ismail. 

Perintah tersebut  awalnya diterima oleh Nabi Ibrahim AS melalui mimpi pada tanggal 8 Zulhijjah. Namun keesokan harinya Nabi Ibrahim AS ragu-ragu apakah  mimpi tersebut dari Allah SWT atau dari syetan. Maka tanggal 8 Zulhijjah disebut dengan hari tarwiyah. 

 

Kemudian malam tanggal  9 Zulhijjah Nabi Ibrahim AS kembali bermimpi  dengan mimpi yang sama, maka  Nabi Ibrahim AS yakin /ma’rifah bahwa  mimpi tersebut datang dari Allah. Karena itulah hari tersebut dinamakan hari ‘Arafah. 

Pada tanggal 10  Zulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi lagi dengan mimpi yang sama,  maka  pada tanggal 10  Zulhijjah tersebut Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintaah tersebut. Karena itu, hari tersebut  dinamakan dengan hari nahar yang artinya hari penyembelihan. 

 

Dengan demikian  hakikat hari ‘Arafah ini adalah mengenang pengurbanan Nabi Ibrahim AS. Makna  tersirat dari peristiwa ini  adalah perlunya setiap kita menyembelih sifat-sifat kehewanan  yang terdapat  dalam hati masing-masing. 

 

‘Arafah  Miniatur Padang Mahsyar

Sekarang kita berada di dunia, sekarang satu miliar lebih manusia berkumpul di padang ‘Arafah ini. Situasi ini sebenarnya mengingatkan kita  bahwa suatu hari nanti kita akan berkumpul  seperi ini di padang mahsyar, kita dibangkit  dari kubur menuju padang mahsyar secara  bersama-sama.

Bahkan tidak membawa apa-apa. Pada saat itu tidak lagi berguna harta, anak-anak dan jabatan. Pada saat itu manusia tidak bisa lagi saling tolong- menolong, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: '' Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. (QS. ‘Abasa: 33-36)

 

Kategori :