Kepemimpinan dan Kurban Dalam Mewujudkan Kepedulian dan Kesejahteraan Umat

Senin 17-06-2024,21:10 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ (رواه مسلم) 

 

Artinya : Dan sedekah itu adalah bukti (keimanan) yang nyata. (HR Muslim).

 

Ibadah sedekah memiliki banyak keutamaan. Terlebih jika sedekah itu dikeluarkan di waktu, tempat dan keadaan yang utama. Seperti mengeluarkan sedekah di bulan Ramadhan, untuk fakir miskin yang lemah, di 10 hari bulan Dzulhijjah, dan saat urusan yang penting seperti untuk orang yang sakit atau kepada orang yang membutuhkan lainnya. 

 

Allahu Akbar 3x walillahil hamd, Jamaah shalat Id yang berbahagia,

Semua ibadah yang disyariatkan Allah SWT bertujuan untuk menanamkan keutamaan, kebaikan, akhlak mulia, dan mengikis sifat kezaliman dan kerusakan.

Tujuan tersebut merupakan wujud kepedulian kita semua sebagai mahluk sosial terutama bagi para pemimpin yang mempunyai tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap umat.

 

Diantara hikmah dari disyariatkannya Idul Adha dan berkurban yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail dalam menjalankan Ibadah dan Perintah Allah SWT adalah :  Berbagi dengan kaum dhuafa dan fakir miskin dan masyarakat lingkungannya, dengan dilandasi bahwa segala sesuatu adalah milik Allah SWT dan semua akan kembali kepada Allah SWT, Sang Pemberi Rizki, Kenikmatan dan Kerahmatan.

 

Allahu Akbar 3x walillahil hamd,jamaah shalat Id yang berbahagia,

 

Kepemimpinan dalam konteks sosial dan keagamaan seringkali menuntut adanya tanggung jawab yang lebih besar terhadap kesejahteraan umat.  Salah satu wujud dari tanggung jawab ini dapat ditemukan dalam praktik kurban, sebuah ibadah yang memiliki dimensi sosial dan spiritual yang sangat penting dalam Islam.

Untuk itu kita dapat menjelajahi hubungan antara kepemimpinan, tanggung jawab sosial, dan kurban, serta bagaimana praktik ini mencerminkan kepedulian terhadap umat. 

Kategori :