Kepatuhan dan ketundukan serta cara kita mendekatkan diri kepada Allah tidak cukup hanya dengan mendirikan shalat. Tetapi harus sampai pada kemauan dan kesungguhan kita dalam berkurban.
Berkurban menjadi salah satu indikator kepatuhan, ketundukan, dan kesungguhan kita di dalam menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata’ala. Bahkan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi Wassalam bersabda menenggur keras bagi umatnya yang mampu tapi tidak mau berkurban:
مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
Artinya : Barangsiapa mempunyai Keluasan Rezeki (mampu berqurban) tetapi ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami shalat.(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Berkurban adalah ibadah maaliah (harta) yang merupakan ibadah tahunan yang hanya dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah saja. Pada bulan Dzulhijjah kita dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Maka makna kurban secara bahasa adalah dekat. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui Ibadah kurban, kita dituntut untuk berkurban harta kita untuk membeli hewan kurban dan memberikannya kepada orang lain. Oleh karena itu, niat kita dalam melakukan ibadah kurban harus benar-benar ikhlas karena Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu ‘alaihi Wassalam:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ,وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَانَوَى (رواه البخاري و مسلم)
Artinya: ''Sesungguhnya setiap perbuatan (amalan) tergantung niatnya.Dan sesungguhnya setiap orang mendapat apa yang ia niatkan...''(HR.Bukhari dan Muslim).
Jangan sampai ibadah kurban dengan mengeluarkan harta yang kita miliki tidak membuahkan hasil dan jauh dari hakikat ibadah kurban itu sendiri yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan sampai kita salah niat, sehingga kita malah akan semakin jauh dari Allah Subhanahu Wata’ala.
اللهُ أَكْبَرُ, أَللهُ اَكْبَرُوَلِلّٰهِ الْحَمْدُ..
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Banyak keutamaan yang diperoleh bagi orang yang melaksanakan ibadah kurban, diantaranya:
Pertama, Orang yang Berkurban karena Allah SWT akan Ditambah Nikmatnya.
Ibadah kurban ini merupakan ibadah maaliyah (harta), Allah Subhanahu Wata’ala menjanjikan bagi hambanya yang bersyukur (melaksanakan ibadah kurban) akan ditambah nikmatnya. Sebaliknya, bagi hambanya yang kufur akan diberikan azab yang pedih. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Ibrahim ayat 7 yang artinya '':Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS.Ibrahim:7)