radarbengkuluonline.id - Dampak kabar mengejutkan Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar bisa meluas.
Apakah mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketum DPP Golkar akan merubah keputusan Golkar untuk mengusung Paslon kepala daerah?
Dalam video pidato pengunduran dirinya yang didapat radarbengkuluonline.id, Airlangga Hartarto menyebutkan pengunduran dirinya terhitung Sabtu malam, 10 Agustus 2024.
Mundurnya Airlangga ini ditengah gonjang ganjing tuntutan sejumlah pihak yang meminta musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar.
BACA JUGA: 6 Group Band Terbaik Melaju ke Final Jingle Pilkada tahun 2024 Gelaran KPU Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:5 Tempat Merayakan Anniversary di Jakarta, Tempatnya Bagus dan Nyaman dan Pastinya Tidak Mahal
Kemelut di tubuh Golkar ini terjadi jelang Pilkada serentak tahun 2024.
Beberapa waktu lalu, Golkar baru saja menyerahkan mandat (B1-KWK) kepada bakal pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Bup-Wabup) di sejumlah daerah. Termasuk juga di Provinsi Bengkulu.
Apakah mandat (B1-KWK) yang sudah diterima beberapa Paslon kepala daerah tetap berlaku, atau justru sebaliknya?
BACA JUGA:10 Ribu Massa Pawai Tunas Kelapa, Bikin Pemda Bengkulu Selatan Bangga dengan Gerakan Pramuka
Departemen Pemenangan Pemilu Sumatera 2 DPP Partai Golkar, Radianto Star mengatakan, tidak menutup kemungkinan, dampak keputusan mundurnya Airlangga sebagai Ketum akan berdampak pada keputusan Golkar sebelumnya.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Tempat Makan Soto di Madiun, Tidak Kalah Enak dengan Pecel Madiun yang Terkenal
"Beberapa spot (daerah) mungkin akan berpengaruh," singkat Radianto.
Golkar, tambahnya saat ini sedang menjalankan mekanisme partai untuk menunjuk pelaksana tugas (Plt) Ketum.