"Kita insiatif buat BLINC ini. Dari 10 kabupten kota masing-masing mengajukan potensi unggulan mereka. Ada yang satu, dua potensi. Kita menjaring kembali, potensi unggulan ini akan di kurasi oleh tim yang telah dibentuk. Hasil BLINC ini mudah-mudahan akan menambah destinasi potensi investasi yang layak dibiayai. Potensi invetasi yang dijaring dan disiapkan oleh BI dan tim ini diluar PSN (Program Strategis Nasional).
Adapun Jumlah yang masuk ada 16 potensi investasi unggulan pada Blinc. Potensi investasi yang ditawarkan dari 9 kabupaten 1 kota yakni dari sisi potensi investasi sektor pariwisata yakni perhotelan, air minum dalam kemasan, objek wisata desa wisata, agrowisata.
Sedangkan untuk industrinya ada pengolahan kopi, tambak udang, pabrik CPO, pabrik pakan ternak, dan proyek rumah sakit di Rejang Lebong.
KPw BI Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan DPMPTSP dan BAPPEDA Provinsi Bengkulu dalam menggelar BLINC.
Proyek investasi unggulan terpilih pada BLINC akan difasilitasi feasibility study dan dipromosikan oleh Tim RIRU baik secara nasional maupun internasional.
BLINC yang diselenggarakan 22 - 23 Agustus 2024 disalah satu hotel ternama di kota Bengkulu (22/8) Kurator proyek investasi tersebut akan melibatkan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), BKPM RI, dan Bappenas RI.nasional maupun internasional.
Pada BLINC yang diselenggarakan 22 - 23 Agustus 2024 disalah satu hotel ternama di kota Bengkulu (22/8) Kurator proyek investasi tersebut akan melibatkan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), BKPM RI, dan Bappenas RI.
Sementara itu, Kepala DMPTSP Provinsi Bengkulu, Supran menuturkan, hasil kurasi ini dapat dijadikan proposal potensi sektor unggulan. Tujuanya agar bisa di jual, dipromosikan secara luas kepada para pelaku usaha baik secara nasional maupun secara internasional.