Setelah diguncang gempa, merasa panik dan ketakutan adalah satu hal yang wajar. Untuk mengurangi serangan ini, cobalah untuk memejamkan mata dan mengatur pernapasan sedemikian rupa.
Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.
Mulailah dengan cara menarik napas sedalam-dalamnya menggunakan pernapasan diafragma. Lalu buang napas melalui mulut secara perlahan dan ulangi teknik ini selama 10-12 kali. Lakukan hal ini sambil memejamkan mata dan rasakan sensasi tenang yang akan terjadi.
2.Ceritakan
Salah satu cara agar rasa takut kamu tidak berubah menjadi trauma adalah dengan menceritakannya. Usahakan agar tidak memendam rasa takut dan rasa panik seorang diri. Berbagi adalah cara paling baik untuk “menyelamatkan diri”.
Maka jika kamu merasa rasa takut pascagempa mungkin akan berubah trauma, cobalah untuk bercerita apapun yang kamu alami dan kamu rasakan pada keluarga atau orang terdekat. Kamu pun tak akan lagi merasa sendirian sehingga lebih mampu dalam menghadapi gejala.
Kalau perlu, kamu bisa meminta bantuan pada keluarga untuk menjaga dan membantu dalam proses penyembuhan. Untuk menghilangkan trauma, tak ada salahnya untuk meminta bantuan dari orang terdekat.
3. Beri Waktu
Gempa bumi memiliki satu hal yang unik jika dibandingkan dengan bencana lain. Yaitu seringnya datang secara tiba-tiba dengan guncangan yang bisa membuat siapapun terkejut. Maka memberi waktu pada diri untuk memahami semua hal yang terjadi adalah satu hal yang perlu dilakukan.
Jangan terlalu memaksa diri untuk membuang semua “kenangan” yang diberi oleh sebuah bencana. Alih-alih menyembuhkan trauma, terlalu memaksa untuk melupakan malah bisa membuat kamu lebih ketakutan dan susah sembuh.
Meski butuh waktu, namun jangan sampai kamu terpuruk terlalu lama. Bangkitlah dan mulai lawan rasa takut yang ada. Kalau gejala dirasa malah makin memburuk, segera diskusikan kondisi yang ada dengan ahli.