Pada umumnya, seks selama kehamilan tidak akan memicu persalinan prematur, terutama di trimester pertama dan kedua.
Hormon prostaglandin dalam air mani memang dapat merangsang kontraksi ringan, tetapi pada kebanyakan kasus, ini tidak cukup kuat untuk memicu persalinan kecuali kehamilan sudah mendekati akhir trimester ketiga.
Tetap saja, penting untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter jika ada risiko kelahiran prematur.
Mitos 4: Seks Harus Dihindari di Trimester Ketiga
Fakta:
Seks selama trimester ketiga umumnya masih aman, asalkan tidak ada komplikasi medis seperti plasenta previa atau risiko kelahiran prematur.
Pada saat mendekati persalinan, beberapa dokter bahkan menyarankan bahwa seks dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk persalinan, karena orgasme dan prostaglandin dalam air mani dapat merangsang kontraksi uterus.
Mitos 5: Hasrat Seksual Akan Hilang Selama Kehamilan
Fakta:
Setiap wanita mengalami kehamilan secara berbeda, termasuk dalam hal hasrat seksual. Beberapa wanita mungkin merasa hasrat seksualnya menurun karena perubahan hormon, kelelahan, atau rasa tidak nyaman fisik.
Di sisi lain, beberapa wanita justru merasa hasrat seksualnya meningkat, terutama di trimester kedua ketika energi kembali dan tubuh menyesuaikan diri dengan kehamilan.
Mitos 6: Posisi Seks Selama Kehamilan Terbatas