"Ke depannya, kami ingin agar nasabah tidak hanya menjual sampah, tetapi juga menjual produk olahan dari sampah. Dengan demikian, warga dapat memperoleh nilai lebih dari produk yang dihasilkan," kata Indra.
Tahap pertama, warga diajarkan untuk memilah dan memilih sampah. Kemudian, di tahap selanjutnya, mereka akan didorong untuk mengolah sampah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual.
Melalui program ini, Bank Sampah Kreatif Berseri akan berperan sebagai lembaga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menerima dan menjual produk-produk hasil olahan sampah dari warga.
Indra juga menambahkan bahwa hasil penjualan produk olahan sampah akan dibagi dengan skema 50% masuk ke tabungan nasabah dan 50% bisa langsung diambil.
“Dengan cara ini, warga tetap memiliki tabungan yang terus berkembang, sekaligus mendapatkan penghasilan dari hasil kerja mereka,” jelasnya.
Salah satu nasabah Bank Sampah Kreatif Berseri, Kurnia Hayati, berbagi kisahnya tentang bagaimana ia sangat antusias menabung melalui bank sampah ini.
"Saya terus mencari sampah setiap pagi hingga sore untuk ditabung. Saat ini, tabungan saya sudah mencapai sekitar 3 jutaan. Rencananya, jika sudah terkumpul lebih banyak, saya ingin menggunakannya untuk pergi umrah," ungkapnya dengan penuh harap.
Kurnia berharap Bank Sampah Kreatif Berseri ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar.