Toleransi dalam Agama Islam

Jumat 04-10-2024,07:56 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

 

Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang artinya: 

''Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, ‘Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam ditanya, ‘Agama mana yang paling dicintai oleh Allah ‘Azza wa Jalla?’ Beliau menjawab, ‘Agama yang lurus dan toleran.'” (HR Al-Bukhari)

Kemudian bentuk lain dari toleransi dalam Islam yang terkait dengan kebebasan beragama adalah tidak cepat-cepat menghukum kafir kepada orang yang masih menyisakan sedikit celah untuk disebut sebagai muslim.

 

Imam malik mengatakan, orang yang perbuatan dan pernyataannya mengarah kepada kekufuran dari sembilan puluh sembilan arah, tetapi masih menyisakan keimanan walau dari satu arah, maka dihukumi sebagai orang beriman, walau demikian kita berkewajiban memberikan pemahaman tentang agama yang lurus dan toleran sesuai hadits diatas agar umat Islam tidak tersesat akidah dan keyakinannya.

Dari pemahaman toleransi dalam Islam dapat mengarahkan kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa serta agama. Ini merupakan fitrah dan sunatullah yang sudah menjadi ketetapan Allah Swt.

 

Landasan dasar pemikiran ini adalah firman Alah swt dalam Qs Al-Hujurat ayat 13. Seluruh manusia tidak akan bisa menolak sunatullah ini, untuk itu kita dapat menerima perbedaan sebagai nikmat atau rahmat. Artinya perbedaan itu sebagai suatu berkah, karena dengan perbedaan itu kita bisa dialog, kenal mengenal, menguji argumentasi tanpa melihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adat istiadat. 

 

Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah

Namun kita harus membedakan antara sikap toleransi dan sikap sinkretisme. Sinkretisme adalah membenarkan semua keyakinan/agama. Hal ini sangat dilarang dalam Islam karena termasuk sifat syirik. Allah Swt berfirman : “sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah swt hanyalah Islam”. (QS Ali-Imron:19). 

Dalam Islam, toleransi bukanlah fatamorgana atau bersifat semu. Tapi memiliki karakter dasar yang kuat dan tempat utama. Ada beberapa di dalam Al-Quran yang bermuatan toleransi. 

 

Pertama, toleransi dalam keyakinan dan menjalankan peribadatan. Dari pengertian ini, konsep terpenting dalam toleransi Islam adalah menolak sinkretisme, yakni kebenaran itu hanya ada pada Islam dan selain Islam adalah bathil. 

Allah swt berfirman yang artinya : “Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) dari padanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imron : 85). 

Kategori :