Dengan PAD yang meningkat, lanjutnya, Provinsi Bengkulu akan memiliki lebih banyak sumber daya untuk membiayai pembangunan infrastruktur, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan, serta mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Rosjonsyah tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi Provinsi Bengkulu dalam meningkatkan PAD. Namun, ia optimistis bahwa dengan regulasi yang tepat dan kerja sama antara DPRD dan pemerintah provinsi, berbagai hambatan dapat diatasi.
"Kita perlu lebih fokus menggali potensi-potensi yang belum tergarap maksimal. Ini tugas kita bersama, baik pemerintah maupun DPRD, untuk mencari solusi kreatif dalam meningkatkan pendapatan daerah," ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam upaya peningkatan PAD.
"Masyarakat juga harus dilibatkan. Mereka harus diberikan edukasi mengenai pentingnya membayar pajak dan retribusi daerah, serta bagaimana kontribusi mereka dapat mendorong pembangunan yang lebih baik," tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Rosjonsyah menekankan bahwa sinergi antara pemerintah provinsi dan DPRD akan menjadi pondasi utama dalam membangun Bengkulu yang lebih maju.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Eksekutif dan legislatif harus berjalan beriringan, saling mendukung, dan memiliki visi yang sama untuk kemajuan Bengkulu. Inilah yang menjadi harapan kita bersama," tuturnya.
Dengan dilantiknya pimpinan DPRD yang baru, Provinsi Bengkulu kini menatap masa depan dengan optimisme baru. Kolaborasi yang baik antara pemerintah provinsi dan DPRD diharapkan dapat membawa angin segar bagi peningkatan PAD dan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan yang ada memang tidak mudah, namun dengan kerja keras dan sinergi yang kuat, cita-cita untuk membangun Bengkulu yang lebih baik diyakini dapat tercapai.