Radar Bengkulu – Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dengan tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Mochamad Irfan Surya Wardana.
Mochamad Irfan menjelaskan bahwa APBN untuk Provinsi Bengkulu pada 2025 sebesar Rp15,46 triliun.
Meski mengalami penurunan sebesar Rp617,5 miliar atau 3,84 persen dari pagu awal APBN 2024, kebijakan belanja ini tetap diarahkan untuk mendukung berbagai program prioritas.
BACA JUGA:Skuter Matik dengan Performa Tinggi, Keunggulan Yamaha XMAX Dibanding Honda Forza
BACA JUGA:Anggota Paskibraka Bengkulu Tengah dan Panitia Terima Reward
“Alokasi belanja ini dibagi menjadi dua komponen utama, yaitu Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp4,65 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp10,81 triliun,” ungkapnya.
Dalam APBN 2025, pemerintah pusat tetap mengedepankan program strategis untuk mendukung pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, ketahanan pangan, dan perumahan. Beberapa program unggulan yang menjadi perhatian antara lain. Makan Bergizi Gratis, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Renovasi Sekolah, Sekolah Unggulan Terintegrasi, dan Lumbung Pangan Nasional.
Di Provinsi Bengkulu, alokasi belanja pemerintah pusat terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp2,01 triliun (turun dari Rp2,05 triliun di 2024), Belanja Barang Rp1,54 triliun (turun dari Rp2,31 triliun), Belanja Modal Rp1,07 triliun (naik dari Rp833,9 miliar), dan Belanja Bantuan Sosial Rp24,11 miliar (naik dari Rp18,40 miliar). Total belanja pemerintah pusat di Bengkulu untuk 2025 mencapai Rp4,64 triliun.
“Meski ada penurunan di beberapa sektor, kenaikan pada Belanja Modal dan Bantuan Sosial menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur dan memperkuat jaringan perlindungan sosial,” jelas Irfan.