“Dengan forum ini, kami ingin memastikan bahwa kontribusi CSR dari perusahaan-perusahaan tidak hanya teralokasi dengan baik, tetapi juga benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Bengkulu,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Tim Percepatan Pembangunan Provinsi Bengkulu, Riswan, SE, menegaskan pentingnya menyamakan persepsi antara pemerintah daerah dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
"Kami sedang memastikan kesesuaian persepsi antara pemerintah dan para pengusaha. Intinya, bagaimana perusahaan bisa membangun dan membantu rakyat, sesuai dengan visi dan program Pak Helmi Hasan yang memprioritaskan bantuan rakyat," ujar Riswan.
Riswan menjelaskan bahwa pertemuan hari ini difokuskan pada penyelarasan paradigma baru dalam hubungan antara pemerintah daerah dan dunia usaha. Salah satu poin utama adalah tentang bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan peran tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung program-program pemerintah yang pro-rakyat.
"Program ini bertujuan memastikan bahwa perusahaan bukan hanya beroperasi untuk keuntungan semata, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Bengkulu. Fungsi CSR ini menjadi mekanisme penting dalam mendukung visi pemerintah," tambah Riswan.
Menurut Riswan, di bawah kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan, paradigma baru telah diperkenalkan, yaitu program-program yang benar-benar berpihak pada rakyat kecil. "Kita tahu program Pak Helmi Hasan ini sangat pro-rakyat, dan ini membutuhkan dukungan konkret dari semua pihak, termasuk perusahaan-perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial di wilayah ini," jelas Riswan.
Lebih lanjut, Riswan menyampaikan bahwa upaya ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan telah dimulai dengan komunikasi intensif antara pemerintah dan perusahaan. Kendati begitu, ia mengakui bahwa pertemuan kali ini masih bersifat awal, lebih kepada menyamakan pandangan.
"Detail lebih lanjut akan kami bahas pada pertemuan berikutnya. Mungkin akan menyentuh soal struktur, fungsi-fungsi perusahaan, serta mekanisme CSR yang lebih optimal," tambahnya.