Banner disway

Bulan Zulqaidah Momentum Bertaubat dan Meningkatkan Amal

Bulan Zulqaidah Momentum Bertaubat dan Meningkatkan Amal

H. Henderi Kusmidi-Adam-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id -- Para pembaca  yang dimuliakan Allah Swt, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Bulan Zulqaidah Momentum Bertaubat dan Meningkatkan Amal.

Materi ini ditulis oleh H. Henderi Kusmidi . Ia adalah dosen UIN FAS Bengkulu & Imam Masjid Besar Jami’ Babussalam Kota Bengkulu. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Jami' Babussalam, Jalan P Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka,  Kota Bengkulu.

 

Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Tak lupa, melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berusaha dan berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, karena hanya dengan modal takwa, kita semua bisa menjadi hamba yang selamat di dunia dengan karunia-Nya, dan selamat di akhirat dengan rahmat-Nya.

 
Di bulan Zulqa’idah ini, mari kita jadikan kesempatan berharga untuk bertaubat kepada Allah. Bulan Dzulqa’idah adalah satu dari empat bulan yang sangat dimuliakan dan diagungkan dalam Islam (asyhurul hurum). Kesemuanya adalah bulan Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab.


Di bulan-bulan itu, semua amal ibadah yang kita lakukan akan dilipatgandakan oleh Allah pahalanya. Berkaitan dengan bulan ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:



: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu,” (QS At-Taubah [9]: 36).


 
Karenanya, mari kita tinggalkan segala kemaksiatan. Termasuk perbuatan zhalim dengan nasuhah. Pada saat yang sama, kita hendaknya memanfaatkan bulan mulia ini dengan mengingatkan amal ibadah kepada Allah dan kepada sesama.

Imam al-Baghawi dalam kitab Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Qur’an, juz 4, halaman 44 mengatakan bahwa bulan haram (bulan mulia) menjadi ladang untuk memanen pahala dari Allah yang sangat banyak.

Tiba saatnya bagi kita semua untuk meraih pahala-pahala tersebut dengan cara memperbanyak amal ibadah. Sebab, semua amal ibadah yang kita lakukan pada bulan ini akan dibalas dengan pahala yang sangat banyak.

 

Begitu juga dengan perbuatan zhalim, saatnya kita semua meninggalkan semua perbuatan-perbuatan zhalim yang biasa kita lakukan selama ini.


Perbuatan yang tidak mencerminkan seorang Muslim sudah saatnya untuk kita hindari. Perbuatan maksiat dan kejelekan juga sudah saatnya kita jauhi. Karena pada bulan Zulqa’idah dan semua bulan haram ini, semua perbuatan maksiat dan perbuatan terlarang lainnya akan dilipatgandakan oleh Allah.
Imam al-Baghawi mengatakan:

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ

Artinya, “Amal saleh lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram. Sedangkan zhalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Perbuatan maksiat termasuk zhalim pada dasarnya jelas dilarang dalam ajaran Islam. Kita semua dilarang oleh Allah untuk berbuat zalim di bulan apa pun, hanya saja melakukan perbuatan maksiat pada bulan Dzulqa’idah dan bulan haram lainnya sangat besar dosanya, dan Allah sangat membenci orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut.


Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Artinya, “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (QS Asy-Syura [42]: 40)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: