Banner disway

Empat Penghalang Manusia Dekat dengan Allah SWT

Empat Penghalang Manusia Dekat dengan Allah SWT

Ahmad Sidik, S.Mn-Adam-radarbengkulu



Disebutkan oleh Al-Ghazali, sesungguhnya makhluk setelah menyibukkan kita selanjutnya akan menghalangi kita dari ibadah, bahkan adakalanya menjerumuskan pada keburukan.   

Allah SWT telah mengingatkan dalam Al-Quran yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah kamu terhadap mereka,” (QS. at-Taghabun [64]: 14).  



 Maksudnya, bukan berarti seorang salik tidak boleh bergaul dengan makhluk, tetapi jangan sampai terganggu pengaruh buruk mereka. Alih-alih dipengaruhi mereka, seorang yang ingin mendekatkan diri pada Allah SWT harus membawa mereka ke jalan Allah SWT .   


Ingatlah pengaruh orang yang ada di sekitar kita sangat besar. Makanya, harus lebih banyak bergaul dengan para shalihin, dengan guru-guru pembimbing, dan orang-orang yang berpengalaman terhubung dengan Allah SWT.

  
Sekiranya bergaul dengan makhluk akan membawa pengaruh buruk, maka kita hendaknya memilih uzlah atau menjauh dari mereka atau cukup bergaul seperlunya dengan mereka, seraya yakin tujuan dirinya adalah ingin sampai kepada Allah SWT dan harus menyingkirkan rintangan-rintangannya, termasuk rintangan makhluk. 

Namun demikian, mengurangi hubungan dengan makhluk bukan berarti kita memutus silaturahim dan berhenti menebar kebaikan dengan sesama, tetapi menyingkirkan segala pengaruh dan godaan yang datang dari arah mereka, menjauhi pergaulan yang tidak membawa dirinya semakin dekat dan semakin cinta kepada Allah SWT . Kendati masih bergaul dengan makhluk, hati kita tidak tergantung dan tidak berharap pada makhluk.   

Hadirin rahimakumullah 
Ketiga, penghalang kedekatan kita dengan Allah SWT adalah setan. Selaku hamba yang ingin dekat dengan Allah SWT , kita jangan pernah memberi kesempatan kepada setan untuk menggoda. Kita harus tetap memusuhi setan. Pasalnya, Allah SWT  sendiri menyatakan, setan itu musuh yang nyata bagi manusia dan senantiasa menyesatkan. Kendati tampak menuntun kepada kebaikan, tapi akhirnya tetap menjerumuskan. 

 
Al-Qur'an telah mengingatkan, “Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan ? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu,” (QS. Yasin [36]: 60).   


Yang perlu diwaspadai adalah tipu daya setan sangat halus dan lembut. 
Al-Ghazali mengutip pernyataan Yahya bin Mu’adz ar-Razi yang artinya: “Setan itu santai, sementara engkau sibuk. Setan itu melihatmu, sedangkan engkau tidak melihatnya. Engkau melupakannya, sedangkan setan tidak melupakanmu. Lagi pula, setan itu memiliki banyak penolong dalam menggodamu.”   


Salah satu cara agar kita terhindar dari godaan setan adalah memperbanyak dzikir dan berlindung kepada Allah SWT. Karena tipu daya setan masuk di saat manusia lengah dan lupa pada Allah SWT . Jangan pernah mengikuti tipu daya dan langkah setan, sebab sekali saja mengikutinya akan terus mengikutinya.  


Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari mengikuti langkah-langkah setan.”   Itulah salah satu doa yang dapat kita panjatkan agar terhindar dari godaan dan langkah tipu daya setan.  

Hadirin rahimakumullah 
Keempat, penghalang kedekatan kita dengan Allah SWT adalah nafsu, terutama nafsu amarah yang selalu menyuruh kepada keburukan. 


Demikian seperti yang disebutkan dalam Al-Quran yang artinya, “Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku.” (QS. Yusuf [12]: 53).  



Dijelaskan Al-Ghazali, mengapa nafsu merupakan rintangan yang paling sulit ditaklukkan, karena musuh dan penjahat yang berada dalam diri sendiri. Bahayanya kadang tidak terlihat karena berada dalam satu rumah.   
Terakhir, Al-Ghazali memberikan tiga cara memecahkan keinginan nafsu:

(1) mengekang keinginan syahwat atau hal-hal yang diinginkan,

(2) menahan beratnya beban ibadah, dan

(3) selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT.  



Semoga kita termasuk hamba yang dapat mengendalikan nafsu, selalu berhati-hati dalam bergaul dengan makhluk, selamat dari godaan setan, dan tak terpedaya dengan godaan dunia, sehingga dapat mendekatkan diri dengan Allah SWT. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: