Banner disway

Tiga Hal Yang Melalaikan Manusia

Tiga Hal Yang Melalaikan  Manusia

M. Sururi, S.Th.I., M.H.I-Adam-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id -- Para pembaca  yang dimuliakan Allah Swt, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat  lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Tiga Hal Yang Melalaikan  Manusia .

 

Materi ini ditulis oleh M. Sururi, S.Th.I., M.H.I. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Besar Al+Amin, Jalan RE Martadinata Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. 

 

Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Jamaah Jumat Rahimakumullah
Kehidupan ini penuh dengan ujian dan cobaan. Namun, banyak orang yang sering kali terpedaya oleh tampilan luar dunia yang tampak indah, sehingga mereka tidak menyadari bahwa di balik segala sesuatu yang mereka miliki terdapat ujian dari Allah SWT.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud ra., beliau mengingatkan kita tentang tiga hal yang dapat melalaikan umat manusia dari tujuan hidup sejatinya. Tiga hal tersebut adalah: kesenangan yang menyelubungi hati, pujian yang menipu, dan aib yang tertutup dari pandangan orang. 


1. Betapa Banyak Orang yang Dibiarkan dalam Kesenangan, Padahal Ia Sedang Diuji
Kehidupan di dunia ini tidak lepas dari ujian. Baik berupa kesulitan maupun kenikmatan. Namun, tidak sedikit orang yang merasa nyaman dan terlena ketika hidup dalam kesenangan, harta, atau popularitas.

Mereka merasa bahwa segala yang mereka miliki adalah hasil dari usaha mereka sendiri dan tidak menyadari bahwa itu semua adalah ujian dari Allah SWT.


Dalam banyak kasus, kesenangan duniawi yang berlimpah justru bisa menjadi ujian terbesar. 
Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa kekayaan dan kemewahan sering kali menjadi godaan yang sangat berat. Bahkan lebih berbahaya daripada kemiskinan.

Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis: "Sesungguhnya aku tidak khawatir terhadap kalian akan kemiskinan, tetapi yang aku khawatirkan adalah kalian akan dibuka pintu-pintu dunia." (HR. Bukhari dan Muslim).


Ketika seseorang hidup dalam kemewahan, ia cenderung lupa untuk bersyukur kepada Allah dan mungkin mulai merasa sombong, merasa tidak membutuhkan bantuan Tuhan. Akibatnya, ia bisa saja terjatuh dalam kesombongan dan kezaliman, atau bahkan lupa akan kewajiban-kewajiban agama seperti berzakat, beramal, atau menjaga akhlak.

Oleh karena itu, hidup dalam kesenangan duniawi hendaknya selalu disertai dengan kesadaran bahwa itu adalah ujian. Apa yang kita miliki adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

2. Betapa Banyak Orang yang Mendapat Pujian, Padahal Ia Sedang Diberi Cobaan
Pujian adalah sesuatu yang wajar dalam interaksi sosial. Namun, pujian bisa menjadi pedang bermata dua. Ketika seseorang mendapatkan pujian ia bisa terbuai dengan kata-kata tersebut dan lupa untuk terus berusaha memperbaiki diri.

Pujian sering kali menimbulkan perasaan sombong atau rasa puas yang berlebihan dengan apa yang telah dicapai, padahal sejatinya itu bisa menjadi cobaan dari Allah SWT.


Dalam banyak kesempatan, Allah SWT memberikan cobaan dalam bentuk pujian atau pengakuan dari orang lain, yang bisa membuat seseorang merasa lebih tinggi dari orang lain. Dalam Al-Qur'an, Allah mengingatkan kita agar tidak terbuai dengan pujian: "Dan janganlah kamu mengagungkan dirimu sendiri. Dialah yang lebih mengetahui siapa yang bertakwa di antara kamu." (QS. Al-A'raf: 32). 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: