Banner disway

Empat Penghalang Manusia Dekat dengan Allah SWT

Empat Penghalang Manusia Dekat dengan Allah SWT

Ahmad Sidik, S.Mn-Adam-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id -- Para pembaca  rahimakumullah, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat  lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Empat Penghalang Manusia Dekat dengan Allah SWT.

Materi ini ditulis oleh  Ustadz Ahmad Sidik, S.Mn. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat diMasjid Nurul Yaqin, Jalan Setia Negara Kelurahan Kandang Mas Kecamatan Padang Serai Kota Bengkulu .

 

Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.


Hadirin rahimakumullah 
Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT.  Dzat yang tak henti-hentinya melimpahkan karunia nikmat-Nya kepada kita semua, termasuk nikmat taufik, hidayah, dan nikmat berjamaah seperti sekarang ini.   


Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada Baginda Alam, Habibana Nabi Muhammad SAW. Shalawat dan salam juga semoga terlimpah kepada para sahabat, para tabiin, dan tabi’it tabiinnya hingga kepada kita semua selaku umatnya. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan hidayah untuk senantiasa mengikuti ajarannya dan kelak di akhirat mendapatkan syafaatnya. 


Namun sebelumnya, khatib berwasiat khusus kepada diri sendiri dan kepada jamaah Jumat sekalian, marilah sama-sama mempertahankan serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab hanya dua hal itu yang paling berharga bagi kita nanti saat menghadap kepada-Nya.

Hadirin rahimakumullah 
Setiap perjalanan pasti ada saja rintangan. Demikian pula perjalanan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena itu seorang hamba atau yang penempuh jalan Allah SWT hendaknya mengetahui apa saja rintangan yang menghalangi perjalanannya.

Sebab, sebagaimana diketahui bahwa Allah SWT itu dekat dengan hamba-Nya seperti yang diungkap dalam firmannya yang artinya:  


 “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2]: 186).   

Hadirin rahimakumullah 
Dalam kaitan ini, Imam Al-Ghazali menyebutkan ada empat rintangan atau penghalang besar yang mengganggu kedekatan kita dengan Allah SWT.   


Pertama, dunia dan perhiasannya. Tak banyak disadari bahwa salah satu sandungan besar dalam perjalanan kita mendekat kepada Allah SWT adalah dunia dan perhiasannya. Makanya kita harus berusaha meluruskan niat dan menyingkirkan godaan dunia dari hati kita.   


Ini artinya, seorang penempuh jalan Allah SWT atau siapa pun yang ingin dekat kepada-Nya bukan tidak boleh mencari dunia. Bukan tidak boleh memiliki dunia, bukan tidak boleh mencintai dunia, tetapi ia tidak boleh menjadikan dunia sebagai tujuan. Tidak boleh membiarkan hati mengikuti keinginan dunia, tidak boleh membiarkan hati dikendalikan oleh dunia.

  
Silahkan saja mencintai dunia, tetapi jangan sampai melupakan jalan Allah SWT. 
Pasalnya, mencintai dunia sudah menjadi fitrah manusia sebagaimana yang telah diselipkan Allah SWT dalam hati mereka. 


Demikian seperti yang tersirat dalam ayat Al-Qur'an yang artinya, “Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak,  kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan  di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.” QS. Ali Imran [3]: 14).       

Dalam istilah Al-Ghazali, kita harus zuhud dan tajarrud terhadap dunia. Zuhud dan tajarrud itu memiliki dua tujuan: (1) agar istiqamah dalam ibadah (2) mencapai ketinggian nilai ibadah itu sendiri. Tingginya kualitas ibadah orang yang zuhud telah ditunjukkan Rasulullah dalam salah satu haditsnya: “Dua rakaat orang alim dan zuhud hatinya lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada ibadahnya orang-orang yang tidak zuhud hingga akhir masa selama-lamanya.”   



 Hadirin rahimakumullah 
Kedua, hal yang menghalangi kedekatan kita dengan Allah SWT adalah makhluk. Yang dimaksud makhluk di sini secara spesifik adalah ciptaan-ciptaan Allah SWT yang bernyawa dan berada di sekeliling kita, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Lebih spesifik lagi manusia di sekitar kita adalah anak, istri, keluarga, tetangga, teman, kolega, atasan, bawahan, termasuk hewan atau tanaman kesayangan.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: