Pemprov Genjot Promosi Kopi Kepahiang dan RL

Pemprov Genjot Promosi Kopi Kepahiang dan RL

RBO, BENGKULU - Pemda Provinsi Bengkulu terus mendorong komoditas hasil perkebunan. Kopi Bengkulu mulai bersaing di pasar nasional maupun internasional. Branding kopi Bengkulu yang terus dilakukan Gubernur Rohidin dinilai sukses, hingga kopi Bengkulu berhasil menang di 3 kategori awards pada Kejuaraan Kopi Internasional AVPA (Agency for the Valorization of the Agricultural Products) – Perancis.

Kopi Bengkulu yang berhasil sabet penghargaan internasional tersebut, yakni Bencoolen Rejang Lebong, Bencoolen Kepahiang, dan Bermani Coffee Rejang Lebong. Rohidin mengatakan, Kopi Bengkulu memiliki kualitas yang baik. Karena sektor perkebunan di Provinsi Bengkulu merupakan perekonomian utama.

"Kita memiliki Kopi Bengkulu dengan kualitas yang sangat unik. Karena dari segi penanaman nya berbeda dengan cita rasa berbeda," ujarnya.

Keunggulan varian kopi robusta juga membawa Bengkulu menjadi provinsi ketiga penghasil kopi terbesar di Indonesia, setelah Lampung dan Sumatera Selatan. Ketiga provinsi ini dikenal sebagai “Segitiga Emas Robusta”. Bengkulu pun ikut berperan menyumbang sekitar 70 persen dari total produksi kopi robusta di Indonesia.

Rohidin menyebut, tiga daerah penghasil kopi terbesar terletak di Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lebong. Meskipun begitu, diakuinya produksi kopi Bengkulu belum maksimal jika dibandingkan dengan permintaan yang ada. Angka produksinya saat ini baru mencapai 80 ribu ton per tahun. Demi menggenjot produksi kopi, Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan beberapa strategi, seperti bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember untuk menyiapkan bibit dengan model sambung.

“Berkebun kopi salah jadi mata pencaharian turun temurun, pengelolaannya masih tradisional sehingga produksi belum memenuhi standar,” katanya menjelaskan.

Salah satu petani kopi Jhon Aminudin (37) warga Desa Kampung Bogor Kabupaten Kepahiang mengatakan, program yang ada di Pemda Provinsi Bengkulu sangat mendukung bagi masyarakat setempat. Seperti pemberian bibit hingga bantuan hendraktor bagi para petani.

"Kami sangat mengapresiasi program Pak Gubernur. Karena saat ini Kopi menjadi daya tarik bisnis perekonomian masyarakat. Apalagi sudah beredar di Jakarta," katanya.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Perancis Arrmanatha Nasir menegaskan, selama ini di pasar Eropa Kopi Indonesia tidak diketahui oleh warga masyarakat perancis, namun seiring berjalannya waktu, warga Perancis sudah mulai melirik kopi Indonesia yang memiliki kualitas terbaik. Arrmanatha Nasir berharap, Para penggiat kopi di setiap daerah, di Indonesia tetap menjaga kualitas kopi masing-masing, agar kopi Indonesia semakin dikenal di mancanegara. Untuk diketahui, Bengkulu adalah penghasil kopi ke tiga terbesar Nasional, Perkebunan Rakyat Kopi Robusta Seluas 86,746 Ha dengan produksi 55,333,34 Ton, Sedangkan Kopi Arabika Seluas 3,734 dengan Produksi 1,482,10 ton, dan perkebunan besar swasta kopi arabika seluas 405 Ha dengan Produksi 140 ton. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: