Tidak Benar, Anggota Dewan Mukomuko Diduga Dapat Ancaman Kadis

Tidak Benar, Anggota Dewan  Mukomuko Diduga Dapat Ancaman Kadis

RBO  >>>    MUKOMUKO  >>>  Salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mukomuko dari Partai Gerindra, yang saat ini duduk di Komisi II, atas nama Damsir, SH mengaku telah diancam oleh oknum Kepala Dinas (Kadis) yakni Kadis Kesehatan Mukomuko, Desriani, SH.

Dugaan ancaman ini dilontarkan oleh oknum Kadis melalui pesan WhatsApp. Damsir yang ditemui wartawan Senin pagi (27/1) sempat menunjukan pesan WhatsApp yang diduga berbau ancaman.

Berikut bunyi pesan WhatsApp Kadis Kesehatan Mukomuko kepada Anggota DPRD Mukomuko yang diduga bermuatan ancaman. "Saya masih di Lalang Luas pak Damsir. Kalau memang pak Damsir mau bikin rame, silakan aja pak. Tadi saya sudah wa kan ke Tipikor WA bapak ini, saya tidak berbuat banyak. Saya telpon pak Damsir, tapi memang gak juga aktif. Sekarang saya masih di Lalang Luas. Pembinaan Puskesmas sinyal agak error."

   Setelah pesan itu dikirim, ada sekitar dua pesan yang dihapus oleh Kadis Kesehatan Mukomuko ini. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apa isi pesan yang dihapus oleh Desriani itu.

Menurut keterangan Damsir, pesan yang berbau ancaman itu dikirimkan Kadis Kesehatan Mukomuko, setelah ia mempertanyakan transparansi pengangkatan honorer di Puskesmas Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam.

Menurut Damsir, pengangkatan honorer di Puskesmas tersebut oleh Dinas Kesehatan sarat dengan kepentingan lain. Bukan untuk kepentingan masyarakat. Sebab, diduga, Dinas Kesehatan mengabaikan tenaga honorer yang puluhan tahun telah mengabdi di Puskesmas itu.

"Ini orang yang baru, dikeluarkan SK-nya. Sementara ada beberapa orang yang sudah mengabdi puluhan tahun, tidak ada SK. Transparansi pengangkatan honorer juga tidak ada. Apa mungkin dilakukan tes. Itulah yang saya pertanyakan dengan Kadis Kesehatan," beber Damsir.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Mukomuko, Desriani ketika dikonfirmasi via hanphone mengaku, dalam pengangkatan honorer, dilakukan penilaian dan diutamakan orang yang pernah bekerja dan kinerjanya juga menjadi penilaian.

"Memang ada penambahan sebanyak sembilan orang. Dua diantaranya mengganti  yang tidak lagi bekerja. Kalau teknisnya ada di bidang masing-masing. Seperti  untuk pengangkatan tenaga promotor kesehatan, gizi dan beberapa  kebutuhan tenaga lainnya. Yang jelas untuk pengangkatan yang baru hanya 9 orang. Yang lama tetap dilanjutkan. Tetapi juga dilakukan penilaian," terang Desriani yang saat ditelpon mengaku sedang berada di Jakarta.

Ketika ditanya terkait adanya dugaan pengancaman, dibantah oleh Desriani. Ia memastikan tidak ada pengancaman. Hal yang terjadi itu hanya kesalahpahaman.

"Itu hanya kesalahpahaman saja. Apalagi melalui handphone. Yang jelas tidak ada ancaman," demikian Desriani.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Mukomuko, Wisnu Hadi, SE yang membidangi masalah Kesehatan mengaku telah menerima informasi dari Damsir terkait  hal tersebut. Namun pihaknya masih belum tahu pokok persoalan antara Kadis Kesehatan dengan salah seorang anggota DPRD ini.

"Memang kita sudah menerima informasi dari Pak Damsir. Kita belum tahu pokok persoalan. Makanya, kita agendakan untuk memanggil pihak Dinas Kesehatan. Sehingga persoalan dapat diketahui dengan jelas dan transparan. Dan jangan sampai berkepanjangan," singkat Wisnu. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: