Cerita Mahasiswa Bengkulu yang Kuliah di China, Sinta: Alhamdulillah, Senang Bisa Kumpul Lagi Sama Keluarga
VIRUS Corona yang melanda China, membuat gempar dunia. Begitu juga dengan orang Bengkulu yang kuliah di sana. Salah seorang diantaranya ada Sinta Destiana Putri. Bagaimana keadaan Sinta di sana? Simak liputannya berikut ini.
AFIFAH – Kota Bengkulu
Sinta Destiana Putri (19) merupakan mahasiswi asal Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Beijing, China. Sinta merupakan mahasiswi semester dua (2) dari Beijing ForeignStudies University (BFSU). Saat ditemui RADAR BENGKULU di rumahnya di Jalan Hibrida X A, Kelurahan Sido Mulyo kemarin (17/2). Sinta mengatakan bahwa diringa senang sudah bisa kumpul lagi bersama keluarganya di Bengkulu.
Sinta mengatakan bahwa dirinya sebetulnya merupakan mahasiswi di Beijing, namun ia bersama tiga temannya terjebak di Wuhan setelah mengunjungi temannya yang ada di Wuhan.
“Sebetulnya saat itu kami mengetahui mengenai virus itu, namun tidak menyangka akan seheboh ini. Sebelumnya saya dengan tiga teman saya memang telah merencanakan ke Wuhan ini dari jauh-jauh hari. Saya dan satu teman saya berangkat lebih dulu dari teman saya ditanggal 15 Januari 2020, sedangkan dua teman saya menyusul pada tanggal 20 Januari 2020 nya. Selama disana kami tinggal di asrama CCNU. Kami sudah membeli tiket untuk kembali ke Beijing pada tanggal 24 Januari 2020 dan ternyata Wuhan di Lockdown pada tanggal 23 Januari nya. Kami tidak menyangka bahwa virus ini bakal seheboh ini,” jelas Sinta.
Sinta juga menceritakan selama proses evakuasinya bersama 237 orang lainnya dari Wuhan ke Natuna. Bagaimana mereka sebelum dievakuasi harus melewati proses cek kesehatan dan administrasi, sampai akhirnya mereka bisa kembali ke Indonesia dan dikarantina di Natuna selama 14 hari, dan kembali kerumah dalam keadaan sehat dan bahagia. Selama di Karantina, mereka tetap bisa melaksanakan kegiatan seperti biasanya.
“Kita dari Wuhan melewati proses cek kesehatan administrasi. Ada pertanyaan-pertanyaan (koesioner) yang diberikan kepada kami juga. Dan di Wuhan itu ada alat scane kesehatan, dan jika kami bisa masuk, itu artinya kami sehat. Dari Wuhan kami langsung transit di Batam. Kemudian langsung dievakuasi ke Natuna selama 14 hari. Di Natuna banyak yang kami lakukan, dan tidak lepas dari cek kesehatan suhu badan kami. Kami olahraga pagi dan sore, makan tiga kali satu hari.Snack dua kali satu hari. Ada yang olahraga-olahraga lainnya, ada yang mengerjakan tugas, tesis, dan lain sebagainnya,”ungkapnya.
Sepulangnya ke rumah, Sinta mendapatkan sambutan hangat para tetangganya. Sinta mengatakan bahwa, tetangganya menerimanya dan tidak menjauh. Bahkan banyak tetangganya yang berkunjung bertanya dan sebagainya.
“Perasaannya seneng. Alhamdulillah bisa kumpul lagi sama keluarga. Orang tua tidak khawatir lagi. Dan tetangga pun bisa menerima dan banyak juga yang berkunjung kesini,” katanya.
Paman Sinta, Mashuri mengatakan bahwa dirinya senang Sinta bisa kembali lagi ke rumah. Sedih melihat dia disana dan dirinya berharap semoga semua cepat pulih dan tidak lepas juga dirinya berterima kasih kepada pemerintah, telah memulangkan mereka dalam keadaan sehat dan selamat.
“Dapat berita Sinta disana, sedih. Ketika dapat informasi mereka mau di pulangkan seneng, haru rasanya, dan Alhamdulillah Sinta kembali kerumah sehat sama seperti semula,” ucap Mashuri, Paman Sinta.
Sinta dan pamannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Indonesia dan China sudah mengevakuasi dan memulangkannya dalam keadaan sehat dan selamat. Sinta juga berharap semoga China bisa kembali pulih seperti semula dan mereka bisa kembali ke China untuk melanjutkan studinya di Beijing, China. Mengenai pendidikannya disana, Ia mengatakan bahwa mereka akan mulai melaksanakan kelas online pada 2 Maret 2020 mendatang, sembari menunggu informasi dari China, untuk mereka bisa melanjutkan studinya di BFSU.
“Terima kasih kepada pemerintah Indonesia maupun Pemerintah China. Karena telah mengevakuasi kami sampai ke Indonesia dengan selamat. Dan semoga China bisa kembali pulih, kembali dalam kondisi normal seperti dulu, dan kami bisa kembali melanjutkan studi kami yang belum selesai disana,” tutup Sinta.(mg-2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: