Hari Libur, Bupati Sapuan Kunjungi Komplek Nelayan PIM dan Susuri Sungai Selagan
RBO <<< MUKOMUKO <<< Apa lagi ini? Mungkin banyak yang ingin bertanya seperti itu kepada Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM. Ak., CA., CPA. Pasalnya, seakan ia tidak pernah beristirahat. Di waktu libur sekalipun, ia manfaatkan dengan kegiatan produktif untuk daerah.
Seperti yang ia lakukan Minggu (15/8) kemarin. Waktu weekend-nya, dimanfaatkan Bupati Sapuan untuk mengunjungi komplek nelayan Pantai Indah Mukomuko (PIM) Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko. Tidak hanya itu, Bupati dan tim juga meninjau aliran Sungai Selagan lama sampai ke muara sungai. Untuk memantau kondisi aliran sungai Selagan lama ini, Bupati dan tim harus mengendarai kendaraan apung Speed Boad.
Perjalan Bupati Sapuan diakhir pekan itu bukan tanpa tujuan. Dijelaskan Plt Staf Ahli Setdakab Mukomuko, Drs. Yandaryat, "Pak bupati ingin melihat langsung kondisi masyarakat PIM saat ini. Itu pertama. Tadi beliau juga sempat bercengkrama dengan sejumlah tokoh masyarakat. Tentu beliau menerima beberapa keluhan dan permohonan warga secara lisan. Artinya, beliau ingin menjemput aspirasi secara langsung," ungkap Yandaryat kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.
Kemudian, lanjut Yandaryat, Bupati mengajak tim untuk meninjau pantai di sekitar PIM, dan meninjau aliran sungai Selagan lama. Tujuannya untuk melihat langsung kondisi alam daerah pesisir Mukomuko, khususnya wilayah setempat. Selain itu, untuk melihat potensi wisata dan potensi ekonomi yang ada di wilayah itu. "Tadi, Pak Bupati sudah melihat langsung, khususnya di aliran sungai tadi, dari PIM hingga muara lama, itu banyak hutan mangrove. Kemudian ada potensi kepiting bakau," kata Yandaryat yang ikut bersama Bupati, kemarin.
Soal hutan mangrove dan kepiting, Beliau (Bupati), kata Yan, sudah berpikir dan membicarakan dengan tim secara langsung, bagai mana agar aliran lama sungai Selagan ini bisa dikembangkan menjadi objek wisata. Soal kepiting, Bupati juga meminta kepada tim mencari informasi potensi ekonomi kepiting bakau ini. "Sekarang kepiting bakau itu memang sudah ada harganya. Maksud pak Bupati, kalau ada potensi pasar dengan harga tinggi, tentu kepiting bakau itu menjadi peluang mendongkrak ekonomi masyarakat pesisir di Mukomuko," sampai mantan Sekretaris Dinas Capil ini.
Ditambahkannya, selama beberapa bulan kerap mendampingi Bupati melakukan berbagai kegiatan untuk kepentingan daerah, Sapuan, kata Yandaryat memang suka meninjau langsung untuk memastikan kondisi riil di lapangan. "Beliau tidak ingin terlampau mengandalkan laporan bawahan. Bukan berarti beliau tidak percaya dengan laporan. Kadang ada hal-hal yang tidak termuat atau tidak bisa dimuat dalam laporan. Dengan turun langsung, Bupati bisa tahu lebih banyak tahu keadaaan sebenarnya seperti apa. Artinya dalam mengambil kebijakan, In sya Allah akan lebih tepat sasaran," demikian Yandaryat. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: