HUT RI, Gubernur: Semua Harus Tangguh dan Tumbuh

HUT RI, Gubernur: Semua Harus Tangguh dan Tumbuh

Danrem Tegaskan Terapkan Prokes  Jangan Pakai Kekerasan

RBO >>>  BENGKULU >>>  Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Yanuar Adil menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan RI di halaman Kantor Gubernur Bengkulu, Selasa (17/8). Upacara yang dipimpin Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah itu berlangsung tertib dan khidmat dengan mengibarkan bendera Merah Putih yang dijahit Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu, Derta Rohidin.

Usai menjadi inspektur upacara, Rohidin Mersyah melauncing 76.000 masker merah putih sebagai bentuk komitmen menerapkan protokol kesehatan di Provinsi Bengkulu yang secara simbolis diserahkan kepada perwakilan TNI, Polri, Satpol PP, ASN dan Paskibra Provinsi Bengkulu.

Gubernur Rohidin mengatakan, peringatan HUT Kemerdekaan tahun ini menjadi spirit untuk kemajuan daerah meski di tengah pandemi Covid-19. "Spirit kemerdekaan menjadi modal yang sangat kuat bagi semua elemen masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19. Termasuk bagi seluruh lapisan masyarakat di Bengkulu untuk tetap semangat membangun Bengkulu. Kita semua harus bangkit, kita semua harus tangguh dan kita semua harus tumbuh dengan mensinergikan semua kekuatan elemen bangsa. Jadi, momentum ini harus betul-betul membuat kita kuat sebagai bangsa untuk bagaimana mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, menurut Rohidin, gerakan 76.000 masker merah putih ini sebenarnya simbolik membangun komitmen masyarakat Bengkulu dengan tingkat kedisiplinan tinggi secara terus menerus mematuhi protokol kesehatan. "Kita tidak boleh lengah melakukan proteksi perlindungan diri kita terhadap wabah ini. Tetap harus berkarya, dan kuncinya hanya satu, lindungi diri kita. Proteksi diri kita dengan protokol kesehatan, bangun rasa percaya diri sehingga imun kita baik,” pungkasnya.

Senada dengan Gubernur Bengkulu terkait penerapan protokol kesehatan, Danrem 041/Gamas menjelaskan, dirinya telah memerintahkan Babinsa di jajarannya untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat dengan humanis, tanpa kekerasan.

“Sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat tidak boleh dilakukan dengan kekerasan. Seperti menendang dan lainnya. Karena rakyat adalah ibu kandung TNI, sehingga jika ada yang melakukan kekerasan berarti mereka telah durhaka terhadap ibu kandung sendiri,” jelas Danrem.

Hadir pada upacara tersebut, Kapolda, Ketua DPRD, Kajati, Kabinda Bengkulu, Wakil Gubernur, Sekda, Danlanal, para Kepala Dinas Pemprov Bengkulu dan undangan lainnya.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: