Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (16)

Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (16)

Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si  yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan  tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat  Bengkulu.  Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung  menyambung mulai hari ini.

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

Perjuangan Rakyat Disambut Masyarakat Bengkulu di Jakarta 

 

radarbengkuluonline.com - Perjuangan pendirian Provinsi Bengkulu yang dilakukan tokoh masyarakat mendapat sambutan bagus dari masyarakat Bengkulu di Jakarta. Mereka pada intinya mendukung langkah yang dilakukan ini. Disini dibentuk pula panitia Pendukung Daerah Tingkat I Bengkulu di Jakata dengan badan Pimpinan Ali Chanafiah, Drs. Muchtar Azehari, Wahab Affan dan mereka dilengkapi dengan berbagai seksi.

Kesimpulan rapatnya antara lain, segera diadakan kongres Rakyat di Bengkulu tanggal 14-15 Maret 1964. Kongres Rakyat pertama ini panitianya ditetapkan Azadin sebagai Ketua I, sedangkan Sekretaris I adalah Syarif Syafri. Kongres yang dihadiri utusan daerah tingkat II se Keresidenan Bengkulu yang terdiri dari unsur DPRD-GR, partai politik, Front Nasional, cerdik pandai dan tokoh nasional asal putra Bengkulu itu berjumlagh 250 orang.

Dalam rapat yang dipimpin Adnan Gilik SH itu semua utusan tingkat II menyetujui pembentukan sebuah presidium Membentuk Provinsi Bengkulu menjadi provinsi. Namanya Panitia Persiapan Daerah Tingkat I Bengkulu. Mereka beranggotakan 62 orang dengan rincian 15 orang utusan tingkat II dan ditambah 2 orang utusan istimewa, yaitu Adna Ilyas dan Bahaudin Zulkan, anggota DPRD-GR Provinsi Sumatera Selatan.

Hasil kongres tersebut ada 2. Pertama, menuntut dan mendesak supaya pemerintah pusat dalam waktu yang singkat memberi status daerah Tingkat I Kepada Daerah Bengkulu yang wilayahnya meliputi Keresidenan Bengkulu. Kedua, untuk menyukseskan tuntutan seperti daerah Tingkat I 1 itu, rakyat Indonesia se Kresidenan Bengkulu secara konsekwen akan melaksanakan panca program front nasional dan tri program pemerintah tersebut program Kabinet Kerja Gaya Baru.

Dalam kongres rakyat ini pihak komunis dan antek-anteknya tidak lagi berusaha menggagalkan tuntutan hati nurani rakyat Bengkulu. Mereka malahan sebaliknya berteriak seperti maling kesiangan dengan menepuk dada bahwa merekalah pejuang -pejuang yang paling gigih untuk memperjuangkan Bengkulu jadi provinsi. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: