Banner Perpustakaan

Diorama Fatmawati Soekarna Adalah Ungkapan Dinamika Proses Berbangsa dan Bernegara

Diorama Fatmawati Soekarna Adalah Ungkapan Dinamika Proses Berbangsa dan Bernegara

Rapat yang dipimpin oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu H. Meri Sasdi, M.Pd, di hadiri oleh seluruh Kepala Bidang dan seluruh Sub Koordinator dan Yayasan Fatmawati Soekarno--


--
--
--

BENGKULU,RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu mengadakan rapat bersama mengenai Diorama Fatmawati Soekarno, rapat yng dipimpin oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu H. Meri Sasdi, M.Pd, di hadiri oleh seluruh Kepala Bidang dan seluruh Sub Koordinator dan Yayasan Fatmawati Soekarno dari Jakarta H. Zuhanani, SE. MM.

Apresiasi bangsa terhadap arsip merupakan cerminan nilai budaya yang luhur terhadap nilai-nilai kesejarahan. Perhatian terhadap pentingnya arsip bagi kehidupan Berbangsa dan Bernegara perlu diwujudkan dalam bentuk  visual sebagai rekaman memori kolektif Bangsa dan bahan pertanggungjawaban Nasional.

Diorama Fatmawati Soekarna Adalah ungakapan dinamika proses Berbangsa dan Bernegara dari masa ke masa yang ditampilkan melalui perpaduan Arsip, Seni dan Teknologi. Gagasan untuk membangun Diorama Fatmawati Soekarno bertujuan untuk mengangkat sejarah mengenai ibu Fatmawati Soekarno.

Fatmawati yang bernama asli Fatimah (lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 pada umur 57 tahun) Fatmawati adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.(ae3/adv)


--
--
--
--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: