Talang Benuang Jadi Sentra Pembuatan Piring Lidi

Talang Benuang Jadi Sentra Pembuatan Piring Lidi

Inilah hasil kerajinan lidi sawit diolah menjadi piring-wawan-

 

 
SELUMA, RADARBENGKULUONLINE.COM -  Warga Desa Talang Benuang, Kecamatan Air Periukan saat ini menjadi salah satu centra pembiatan piring lidi dari kelapa sawit. Pembina kelompok pengrajin piring lidi, Fauzi mengungkapkan, piring lidi saat ini menjadi salah satu ikon di  Desa Talang Benuang. 
 
" Berawal dari banyaknya potensi yang ada serta banyak ibu rumah tangga disekitar tempat tinggal yang tidak memiliki penghasilan, sehingga kami berinisiatif memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga tentang pembuatan piring lidi," sampai Fauzi kepada RADARBENGKULUONLINE.COM  Minggu (18/9). 
 
 
Diceritakannya, melihat potensi itu, ia lalu berkerjasama dengan kakak perempuannya yang berasal dari Desa Lubuk Lagan, Kecamatan Seluma Barat untuk mengajari kalangan ibu rumah tangga. 
 
" Dulu awalnya saya sering melihat kakak perempuan saya di Lubuk Lagan, cara membuat piring lidi. Memang dasarnya juga saya suka dengan kerajinan, kemudian saya ajarkan kepada ibu-ibu dan dibantu oleh kakak saya. Tapi kan dari yang saya ajarkan itu stagnan, ada yang bisa dan juga tidak. Namun dengan rasa kesabaran untuk membina akhirnya emak- emang bisa membuat piring lidi, dan hasilnya cukup bagus," kata Fauzi.
 
Kemudian untuk menghidupkan kerajinan tersebut, mereka gencar mensosialisasikan serta mempromosikan produk piring lidi disetiap acara hajatan.
 
" Bisa didapat dengan menyewa atau membeli piring lidi dengan harga sewa per buahnya Rp 600 rupiah dan untuk harga  jualnya perbuah Rp 5000 yang sudah di pelitur dan yang belum di pelitur dijual perbuahnya Rp.3000 . "

Ibu-ibu sedang mengerjakan kerajinan lidi sawit diolah menjadi piring-wawan-
 
Ditambahkannya, untuk sewa ketika piring hilang, maka diwajibkan untuk mengganti. Selain itu, setiap anggota  kelompok wajib mempromosikan piring lidi melalui akun media sosial yang mereka miliki.
 
"Kalau piring lidi kan tidak pecah. Tapi hilang atau rusak, jadi wajib mengganti baru. Kemudian kita juga bantu promo di medsos. Jadi ketika ada yang beli skala besar nanti akan diambil dari para pengrajin," kata dia.
 
Fauzi menjelaskan, selain menghidupkan ekonomi keluarga, piring lidi yang saat ini diproduksi telah dipasarkan hingga keluar daerah Seluma. Bahan baku selain lidi kelapa sawit, juga memanfaatkan pelepah dan daunnya.Selain membuat piring, ibu-ibu membuat kerajinan sesuai dengan permintaan konsumen. Seperti keranjang buah, nampan, dengan berbagai motif dan ukuran.
 
"Kita buat sesuai dengan permintaan konsumen, asalkan tidak lari dari tema. Karena disini saya menemukan limbah Sawit."
 
Sebelumnya, komoditas lidi sawit oleh warga setempat hanya memanfaatkan lidi untuk dijadikan sapu lidi yang hasilnya kemudian dijual. Namun membuat sapu lidi hasilnya kurang memadai, selain peminatnya terbatas, serta nilai ekonominya rendah.
 
"Alhamdulillah, sekarang dengan piring lidi yang kini jadi ikon Talang Benuang dan terus kita kembangkan hasilnya bisa menambah nilai ekonomi keluarga." 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: