Banner Perpustakaan

Ini Penjelasan BKSDA Soal Harimau Masuk Kota Mukomuko

Ini Penjelasan BKSDA Soal  Harimau Masuk Kota Mukomuko

Inilah jejak binatang yang dianggap jejak harimau oleh warga Kota Mukomuko yang ditemukan beberapa hari lalu-SENO-

 

 

MUKOMUKO, RADARBENGKULUONLINE.COM - Harimau masuk wilayah Kota Mukomuko? Kabar ini sempat menghebohkan. Informasi ini mencuat setelah warga menemukan jejak binatang mirip jejak si Raja Hutan itu di sekitaran Perumahan Danau Nibung, Kelurahan Bandaratu, Kota Mukomuko beberapa hari yang lalu.

Atas temuan itu, Ketua Rukun Tetang (RT) setempat mengimbau warga rekaman video agar waspada saat beraktivitas di sekitar jejak, meliputi kawasan Danau Nibung, kebun Plasma Desa Ujung Padang, termasuk di sekitar Perumnas Danau Nibung. Video itu kemudian cepat tersebar melalui media sosial dan group WhatsApp.

Yang membuat sejumlah pihak yakin kalau jejak tersebut merupakan jejak harimau lantaran diameternya yang cukup besar. Yakni mencapai 9 centimeter.

Ketika dikonfirmasi RADARBENGKULUONLINE.COM ke Kepala Resor BKSDA Mukomuko, Rasidin, ia mengaku telah mengetahui informasi tersebut. Katanya, banyak pihak juga menghubunginya untuk mencari kejelasan.

Ia menjelaskan, berdasarkan identifikasi ahli dari BKSDA Bengkulu, mereka meyakini jejak yang ditemukan di wilayah Mukomuko itu bukan jejak harimau Sumatera. Untuk ukuran jejak harimau pada umunya, diameternya masih terlalu kecil.

BACA JUGA:Tiga Bandar Narkoba Bengkulu Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

"Secara ilmiah dari ahli, diyakini itu bukan jejak harimau Sumatera," tegas Rasidin.

Dijelaskannya lagi, jejak harimau diameternya minimal 12 centimeter. Itu untuk ukuran jejak harimau anakan. Sementara, jejak harimau dewasa diameter jejaknya bisa mencapai 16 centimeter.

"Kami telah minta identifikasi jenis jejak ke data dan informasi Balai KSDA di Bengkulu. Katanya itu jejak anjing. Kalo harimau terlalu kecil," sebut Rasidin.

BACA JUGA:KPU Kota Bengkulu Rekrut Petugas Ad Hock Bulan Oktober

"Lagi pula, harimau tidak keluar kukunya saat berjalan. Bisa jadi ada anjing cukup besar lewat di situ. Atau binatang lain, tapi bukan harimau Sumatera," demikian Rasidin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: