Bengkulu Raih Penghargaan di Kongres Bundo Kanduang Internasional

Bengkulu Raih Penghargaan di Kongres Bundo Kanduang Internasional

Rombongan Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu foto bersama (ATAS) Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM saat berkumpul bersama peserta Kongres Bundo Kanduang Internasional (BAWAH)-Adam/rls-

 

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM  - "Pada lomba managua yang sebenarnya hanya diperuntukkan bagi peserta se-Sumatera Barat saja,  kebetulan hanya Bengkulu yang ikut sebagai penggembira dan mendapatkan aplus yang sangat meriah dari penonton. Oleh karena itu, dari Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM kita dapat plakat penghargaan dan hadiah," kata Ketua Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu, Hj. Epiwati Noer, S.Pd, MM saat ditemui RADARBENGKULUONLINE.COM dikediamannya Kamis  (8/12).


Ketua Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu, Hj. Epiwati Noer, S.Pd, MM saat menerima plakat penghargaan dari Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM (KIRI) Wakil Walikota Dr. Dedi Wahyudi, SE, MM melepas keberangkatan Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ke Batusan-Adam-

Untuk diketahui, Bengkulu ikut dalam Kongres Bundo Kanduang Internasional yang berlangsung di Pagaruyung, Batusangkar, Provinsi Sumatera Barat tanggal 3 Desember hingga 5 Desember 2022 lalu dan di tanggal 2 Desember 2022, keberangkatan mereka dilepas oleh Wakil Walikota  Bengkulu, Dr. Dedi Wahyudi, SE, MM di rumah dinasnya.

BACA JUGA: Warga Kota Bengkulu Bahagia Ikut Nikah Balai Gratis

Epiwati menambahkan, di hari pertama pawai memakai baju kurung basibah. "Kami seluruh peserta yang berjumlah 1.000 orang, dengan memakai baju kurung basibah (baju berwarna hitam, jilbab berwarna krem serta kain berwarna coklat dan hitan , red) berjalan kaki sejauh 3 Km dari istana Silinduang Bulan menuju istana Pagaruyung. Tiba di istana Pagaruyung, kami disambut dan makan bajambah. Wakil Gubernur Sumatera Barat, Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, IPM, ASEAN.Eng, Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM beserta muspida pun hadir disana," katanya.

Bahkan, Bupati Tanah Datar akan membangun Museum Bundo Kanduang dan berkeinginan agar kegiatan Bundo Kanduang akan digelar setiap 2 tahun sekali.

Di hari kedua, Lanjut Epiwati, seminar tentang harkat dan martabat wanita serta relevansinya dengan budaya Minangkabau.

BACA JUGA: 23 Belum Kompeten, Wartawan RADAR BENGKULU Lulus Madya

''Pada seminar itu yang menjadi pembicara ialah Ketua Bundo Kanduang Pusat, Ibunda Prof. Dr. Hj. Puti Reno Raudah Thaib, M.P, Ketua MUI Provinsi Sumatera Barat, Dr. H. Gusrizal Gazahar, Lc, M.Ag, tokoh Sumatera Barat, Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK.,Ph.D dan Ketua Bundo Kanduang Luar Negeri, Dr. Ratna Wijaya Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK.,Ph.D, berbicara mengenai relevansi antara adat budaya Minangkabau dengan adat basanding syarak-syarak basanding kitabullah dan menyamakan persepsinya. Kalau Dr. Ratna Wijaya, berbicara dan memperlihatkan bagaimana kehidupan sehari-hari di luar negeri," pungkas Epiwati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: