Diduga Keracunan, Puluhan Mahasiswa Lubuklinggau Dilarikan ke RSUD Benteng
Diduga Keracunan, Puluhan Mahasiswa Dilarikan ke RSUD-Agus-
BENTENG, RADARBENGKULUONLINE.COM - Diduga mengalami keracunan saat menikmati makanan pada acara kemah bersama disalahsatu camping ground di Kabupaten Benteng, puluhan mahasiswa yang berasal dari Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mengalami mual, lemas hingga muntah-muntah.
Akibat kejadian ini, mahasiswa yang berjumlah sekitar 40 orang tersebut terpaksa dirujuk ke RSUD Benteng, Minggu (18/12) untuk diberikan pertolongan pertama.
"Kejadian ini berawal saat saya dan rekan-rekan mahasiswa melakukan kegiatan malam keakraban (Makrab) Sabtu (17/12) malam," ungkap Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Lubuklinggau, Hidayatullah, kemarin.
Dijelaskan dia, saat itu sambil menikmati api unggun, rombongan mahasiswa ini menyantap makanan yang dimasak menggunakan bumbu yang telah disiapkan dari Kota Lubuklinggau.
"Setelah matang kita makan ikan bakar dan ayam bakarnya pakai bumbu yang kami bawa dari Lubuklinggau. Bumbu itu beracun mungkin. Karena, terlalu lama diperjalanan," tegasnya.
BACA JUGA:Rohidin: Anggota Pramuka Harus Bisa Menangkap Hal-Hal Baru
Menurutnya, pasca menyantap ikan dan ayam bakar, ia dan teman-temannya tidak merasa apa-apa. Namun, gejala keracunan makanan mulai tampak saat Minggu sekira pukul 04.01 WIB.
"Sekitar pukul 04.01 WIB ada rekan-rekan kita mulai ada yang enggak enak badan, sakit perut hingga muntah-muntah," terangnya.
Melihat kondisi tersebut, lanjutnya, ia berinisiatif membawa seluruh rekan-rekannya ke RSUD Benteng.
"Alhamdulillah tidak ada yang terlalu bahaya. Kondisi kawan-kawan sudah mulai pulih. Kata dokter ini peyebabnya karena ada gangguan saluran pencernaan saja," paparnya.
BACA JUGA:Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (9)
Pasca mendapatkan perawatan di RSUD Benteng, ia dan rekan-rekannya rencananya akan pulang ke Kota Lubuk Linggau.
"Pasca istirahat untuk pemulihan, setelah itu baru kami pulang. Dokter tadi juga sudah memberikan obat untuk pemulihan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: