Ribuan Ton Cangkang Sawit Bengkulu Bakal Diekspor ke Jepang, PAD Bengkulu Bertambah 12 M

Ribuan Ton Cangkang Sawit Bengkulu Bakal Diekspor ke Jepang, PAD Bengkulu Bertambah 12 M

Cangkang Sawit Bengkulu siap di Ekspor ke Negara Jepang di Stokfile Pelabuhan Pulau Baai-Ist-

BENGKULU, RADARBENGKULU, DISWAY.ID - Provinsi Bengkulu sebagaimana yang kita kenal memiliki banyak sekali potensi dan sumber daya alam. Hanya saja selama ini belum dimanfaatkan dengan baik dan maksimal. Misalnya saja Provinsi Bengkulu memiliki perkebunan sawit yang sangat luas, berdasarkan data BPS 2019 luasan kebun sawit Provinsi Bengkulu sebanyak 208 627,11 hektar. Tentu saja hal ini memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat petani, pemerintah dan pengusaha. Banyak Rupiah yang mengalir dari kebun sawit tersebut.  

Sejumlah pengusaha melihat potensi yang besar tersebut mencari celah untuk memaksimalkan usahanya dengan menjajaki pangsa pasar luar negeri dan berhasil. Adalah negara Jepang yang bersedia menampung salah satu produksi dari hasil perkebunan sawit tersebut Yakni Cangkang kelapa sawit. Sehingga dimulailah ekspor perdana cangkang kelapa sawit perdana ke negara tujuan Jepang pada minggu kedua bulan Februari 2023 ini.

 

Untuk Ekspor perdana ini sebanyak 11.000 ton cangkang sawit akan dikirim ke negara Jepang. Melalui Pelabuhan Pulau Baai. Pengiriman secara rutin akan dilakukan setiap bulan dengan volume ekspor dari total kontrak sebanyak 132 ton sepanjang tahun 2023.

Sekretaris Jendral Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) Deswan Hardjo Putra mengatakan, nilai ekspor cangkang Bengkulu untuk tahun 2023 sebesar Rp 359 miliar. Ini merupakan bagian dari kontrak kerjasama yang ditandatangani pada akhir 2022 lalu dengan total ekspor sebesar Rp 2,3 Triliun. "Bengkulu kita jadikan prioritas pertama," kata Deswan di Bengkulu, 12 Januari 2023.

 

Provinsi Bengkulu akan menerima pandapatan melalui Dana Bagi Hasil atau DBH melalui pajak ekspor sebesar 60 persen dari pajak yang disetorkan ke negara. Setidaknya akan masuk ke kas daerah sebagai pendapatan dari sektor pajak ini sebesar Rp 12 miliar.

 

Selain Bengkulu, ekspor cangkang sawit ini juga berasal dari wilayah Aceh, Sumut, Riau Palembang, Padang, Lampung, Kalimantan dan Sulawesi.

Deswan menjelaskan persiapan ekspor perdana ini sudah mencapai 75 persen. Sebagaian bahan ekspor sudah menumpuk di "stock file" Pelabuhan Pulau Baai.

 

Direncanakan pada tanggal 18 Januari 2023, perwakilan pemerintah dan importir asal Jepang akan ke Bengkulu untuk meninjau kesiapan stok barang, dokumen, pelabuhan dan persiapan lain yang berhubungan dengan kontrak ekspor. "Semoga rencana ini berjalan lancar. Tidak ada kendala, mohon dukungan semua pihak," tutup Deswan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: