Ini Masukan Wagub Soal Program Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu
Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjonsyah memimpin Rapat Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting-Adit/Rls-
BENGKULU, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjonsyah memimpin Rapat Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting kemarin (30/5). Itu dilakukan di Ruang Rapat Rafflesia Kantor Gubernur Bengkulu .
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Siapkan Jaring untuk Pengaman dan Penyaluran Bantuan Sosial
Menurut Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, ini perlu dilakukan evaluasi terhadap semua Satgas TPPS untuk mengetahui seluruh program apakah sudah berjalan dengan baik.
“Kita harapkan evaluasi dari semua Satgas TPPS di setiap kabupaten, agar semua program bisa berjalan dengan baik untuk kita semua," jelas Rosjonsyah saat mengawali sambutannya.
BACA JUGA: Jalan Rabat Beton Sepanjang 110 Meter Dibangun di Kembang Ayun
"Walaupun Provinsi Bengkulu sudah di bawah angka standar nasional, tetapi kita mempunyai target yang harus diselesaikan sesuai dengan pedoman RPJMD."
Suasana Wakil Gubernur (Wagub) BengkuluSuasana Rapat Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting yang dipimpin Wagub Bengkulu-Adit/Rls-
Bupati Lebong dua periode ini juga menegaskan bahwa dalam percepatan penurunan stunting, ada beberapa kebijakan dan intervensi.
Yaitu terkait dengan penyediaan anggaran, baik dana Dana Alokasi Khusus (DAK), kesehatan, pendidikan, pertanian termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
BACA JUGA:Sttt.... Ada Anggota DPRD Pindah Partai, Siap - Siap di PAW ya...
Termasuk, lanjutnya, gerakan 3M (Menanam, Memasak dan mengkonsumsi). Salah satunya daun kelor yang merupakan super food dengan kandungan gizi yang sangat tinggi dan juga gerakan konsumsi 2 telor setiap harinya untuk bayi dan baduta (bayi dua tahun).
Wagub juga meminta TPPS di setiap kabupaten melakukan penilaian kinerja kerja percepatan penurunan stunting dan sekaligus melaksanakan rembuk stunting tingkat provinsi guna peningkatan kapasitas SDM sesuai bidangnya.
"Penurunan stunting ini berkaitan dengan tumbuh kembangnya kesehatan balita ibu hamil dan proses remaja yang akan melaksanakan pernikahan. Jadi, perlu upaya lebih kita semua selaku pemerintah untuk memenuhi asupan gizi ibu hamil dan anak balita dan sebagainya."
"Kita harus terus pastikan seluruh balita, ibu hamil, remaja agar terintervensi dengan baik dan benar. Sehingga bisa mencegah terjadinya stunting. Fokus dengan itu, maka in shaa Allah yang kita inginkan untuk mewujudkan anak-anak sehat akan terwujud," tutur Rosjonsyah.
Rapat ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dwi Listya Wardani, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah dan OPD teknis terkait.
BACA JUGA:Kades Tanjung Kemenyan Cari 11 Ekor Sapi untuk Program Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Harga Gas Elpiji 3 Kg Naik, Berlaku 1 Juni 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: