''BEDA'' Karya Mahasiswa UINFAS Lolos ke Babak 6 Besar PKM III se Asia Tenggara

''BEDA'' Karya Mahasiswa UINFAS Lolos ke Babak 6 Besar PKM III se Asia Tenggara

Cover Film pendek BEDA--

RADARBENGKULU,DISWAY.ID - Film Pendek yang berjudul “BEDA” karya Aksara Project yang berkolaborasi dengan Humas Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu  berhasil masuk finalis 6 besar kategori film pendek pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) III Se-Sumatera dan Perguruan Tinggi Islam Se-Asia Tenggara Tahun 2023.

BACA JUGA:Presiden Jokowi akan Umumkan Gaji PNS Naik 16 Agustus 2023

 

Aksara Project merupakan tim perwakilan cabang film pendek dari Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu dinyatakan memasuki 6 urutan terbaik. Ajang perlombaan tersebut diikuti oleh seluruh PTKIN se-Sumatera dan mancanegara yang berjumlah 37 kampus ternama di Asia Tenggara.

Terdapat 5 cabang lomba yang akan dikompetisikan secara Internasional yaitu; Musabaqoh Tilawatil Qur’an, Musabaqah Hizil Qur’an, Karya Tulis AlQur’an (MKTQ), Story Telling, dan Film Pendek.

Film pendek  yang berjudul “BEDA” bercerita tentang dua anak bernama Joko dan Christ. Mereka bersahabat dengan latar belakang perbedaan.

Film ini bercerita tentang konflik mengenai perbedaan pandangan yang berujung menimbulkan persepsi yang salah tentang nonmuslim dan Islam yang radikal.

Pada film ini mengangkat cerita persahabatan Joko dan Christ yang ditentang oleh pandangan masing-masing kedua orang tua mereka.

BACA JUGA:Sekolah Negeri Harus Punya Daya Tarik Tersendiri

 

Rektor mengatakan, sudah saatnya Kampus merah putih mengembangkan prestasinya sampai ketingkat International. Mengingat SDM sudah sangat layak itu pencapaian itu. 

Wakil Rektor lll UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Dr. Hj.Fatimah, MA menekankan untuk terus mempertahankan kemenangan sampai ke babak final.

Syaifudin Ardaliwa, MH yang akrab dipanggil Iwa selaku pembina berharap 6 besar ini akan mengerucut ke finalis. Beliau menambahkan, capaian ini merupakan hasil dari jerih payah Tim film lomba Film pendek yang berasal dari mahasiswa.

Menurutnya, cerita ini akan menjadi nilai baik bagi tolerasi beragama yang sudah lama terjalin di negara ini.

Lise Wike Oktaviani selaku sutradara atau director film “ BEDA” mengaku bahwa dalam proses pembuatan film pendek itu tidak mudah. Bahkan banyak ditemui peristiwa yang kadang terjadi diluar script. Belum lagi proses syuting yang harus menyesuaikan kondisi cuaca mengingat Bengkulu sering terjadi badai dan karena talent nya anak kecil team harus juga menyesuaikan waktu sekolah mereka.

BACA JUGA:Harga Bawang Putih Bikin Ibu-Ibu Geleng Kepala

 

" Film ini menyajikan pesan yang kuat tentang pentingnya menghargai perbedaan pemahaman dan keyakinan. Meskipun keyakinan kita berbeda, namun kita dapat belajar dan saling menghargai satu sama lain dan menerapkan hidup rukun serta menjunjung tinggi toleransi dalam mewujudkan implementasi Pancasila. Pandangan bisa hadir dari berbagai hal, akan tetapi pandangan yang sebenarnya adalah bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan perbedaan tersebut. Tapi pesan ini tidak akan dapat tersampaikan jika saya tidak memiliki team yang solid seperti Deko Hardiyansyah dan Muhammad Aldi Irfan serta kak Iwa ,selaku pembina yang selalu memberikan arahan terhadap kami, " Ujar Lise. 

Film pendek ini merupakan salah satu dari lima cabang lomba yang dilombakan secara internasional yang tahapannya dilakukan secara Hybrid.  Tahap awal yaitu tahap seleksi 6 besar yang diumumkan secara Dalam Jaringan (Daring).

Sedangkan tahap keduanya adalah penentuan juara yang akan diumumkan secara Luar Jaringan (Luring) tepatnya di UIN Sunan Thaha Jambi pada bulan Juli mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id /''beda'' karya mahasiswa uinfas lolos ke babak 6 besar pkm iii se asia tenggara