Mengamalkan Hakikat Ibadah Haji
![Mengamalkan Hakikat Ibadah Haji](https://radarbengkulu.disway.id/upload/647aa8c9cead4c491cfca93fb9e06dfc.jpg)
Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag -Adam-radarbengkulu.disway.id
4. Sifat Syaithaniah ( sifat-sifat setan dan iblis). Seperti iri hati, hasud dengki , dendam, tipu daya muslihat, munafik, banyak hela dan membantah, berbuat kerusakan, menghalangi orang berbuat baik, menebar fitnah, dan lain-lain.
Kita baru saja melepas dan memberangkatkan jemaah haji Provinsi Bengkulu. Alhamdulillah pada tahun ini banyak JCH yang diberangkatkan ke tana suci, walaupun terdapat juga JCH yang tidak diberangkatkan karena faktor kesehatan dan lain-lain.
Memang Ibadah Haji merupakan Syariat atau harus dilakukan bagi yang mampu. Namun jika syariat tersebut belum atau tidak bisa kita kerjakan karena belum diberi kesempatan berangkat kesana, maka paling tidak kita bisa mengamalkan hakikat dari syariat ibadah haji tersebut sebagai berikut:
1. Wuquf (berdiam atau berhenti di Arafah)
Hakikatnya adalah Mari kita Wuquf Qolbi (berdiam atau berkekalan hati kita kepada Allah).
Mari kita wuquf diBengkulu saja. Yakni di rumah masing-masing, dengan cara berdzikir kepada Allah:
a. Zikir Jahri/Lisan(Berhuruf dan bersuara) Nafi Isbat, Ismuzzat, kalimat Thayyibah
b. Zikir Khafi/ Qolbi (tidak berhuruf dan tidak bersuara
Mari zikir Qolbi dengan cara:
- menghadirkan Allah dalam hati
- Mengisi sifat rububiyah yang Jamal
- Menghilaangkan sifat Rububiyah yang jalal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: