Mengamalkan Hakikat Ibadah Haji

Mengamalkan Hakikat Ibadah  Haji

Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag -Adam-radarbengkulu.disway.id

4. Sifat Syaithaniah ( sifat-sifat setan dan iblis). Seperti iri hati, hasud dengki , dendam, tipu daya muslihat, munafik, banyak hela dan membantah, berbuat kerusakan, menghalangi orang berbuat baik, menebar fitnah,  dan lain-lain. 

 

Kita baru saja melepas dan memberangkatkan jemaah haji Provinsi Bengkulu. Alhamdulillah pada tahun ini banyak JCH yang diberangkatkan ke tana suci, walaupun terdapat juga JCH yang tidak diberangkatkan karena faktor kesehatan dan lain-lain.

 

Memang Ibadah Haji merupakan Syariat  atau harus dilakukan  bagi yang mampu. Namun jika syariat tersebut belum atau tidak bisa  kita kerjakan karena  belum diberi kesempatan berangkat kesana, maka paling tidak kita bisa  mengamalkan hakikat dari syariat ibadah  haji tersebut sebagai berikut:

 

1. Wuquf (berdiam atau berhenti di Arafah)

 Hakikatnya adalah  Mari kita Wuquf Qolbi (berdiam atau  berkekalan hati kita kepada Allah).

Mari kita wuquf diBengkulu saja. Yakni di rumah masing-masing, dengan cara berdzikir kepada Allah:

a. Zikir  Jahri/Lisan(Berhuruf dan bersuara) Nafi Isbat, Ismuzzat,  kalimat Thayyibah 

b. Zikir Khafi/ Qolbi (tidak berhuruf dan tidak bersuara

Mari zikir Qolbi dengan cara:

- menghadirkan Allah dalam hati

- Mengisi sifat rububiyah yang Jamal

- Menghilaangkan sifat Rububiyah yang jalal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: